"Saya kira kita tetap independen diutamakan, Teman Ahok. Kita pasti (independen). Orang sudah berjuang setengah mati kok," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Senin (29/2/2016).
Maju lewat jalur independen, kata Ahok, tetap akan dia utamakan meski ada isyarat PDIP bakal memberikan dukungan. Pilihan terakhir adalah mempertemukan PDIP dengan Teman Ahok. "Iya (PDIP mendukung), tapi kita harus menghargai juga (Teman Ahok). Maka kita juga harus pertemukan dua sisi ini," tegas Ahok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya itu memang prosedur partai ya begitu. Kalau prosedur partai ya harus buka. Kalau kamu mau ya harus daftar, harus ikut partai," kata Ahok.
Namun Ahok menegaskan bahwa hingga saat ini dia belum masuk partai mana pun untuk maju Pilgub DKI. "Kan kita nggak masuk partai," kata dia.
Terkait keinginanan mengajak politisi PDIP Djarot Saiful Hidayat sebagai bakal calon wakil gubernur, dia menyerahkan sepenuhnya kepada mekanisme partai. Bila PDIP mengizinkan, maka Djarot akan dijadikan cawagub.
Apabila PDIP tak mengizinkan, Ahok akan cari bakal cawagub lain. Dia mengibaratkan jika seorang pria mau melamar, tapi si perempuan menolak maka bisa dicari pengganti yang lain. "Ya nanti kita bicarakan dengan Pak Djarot-lah. Saya akan bicara sama beliau, tetap kalau mau nikah maka kita enggak cari yang barulah. Kalau tidak diizinkan, maka cari istri baru. Banyak mah kalau cari istrilah," kilah Ahok.
(erd/nrl)











































