Ratna Ridawati, 32 tahun, warga Perumahan KPN, Klodran, Colomadu, menuturkan bahwa sesuai hari perkiraan lahir yang dibuat dokter, seharusnya bayi yang dia kandung lahir 25 Februari lalu. Namun hingga tiga hari lebih dari hari perkiraan, tanda-tanda kelahiran anak keduanya belum dia rasakan.
"Dinihari tadi baru merasa tanda-tanda akan melahirkan. Kami langsung ke RS PKU Muhammadiyah ini selanjutnya putri kami lahir normal pukul 09.00 WIB dengan berat 3 kg dan panjang 47 cm. Kami beri nama Aleena Batrisya Azzaleya Drajat Iskandar. Semula sama sekali tidak menyangka bahwa hari ini adalah hari istimewa. Tahunya setelah diberitahu suster, kalau anak saya lahir di tahun kabisat," tutur Ratna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Hal senada juga dialami Nur Cahyati, 27 tahun. Anak pertamanya lahir lahir laki-laki dengan berat 2,7 kg dan panjang 47 cm hari ini pukul 08.00 WIB, atau mundur dua hari dari perkiraan dokter. Anak tersebut diberi nama Muhammad Al Ghazali Adam Nurcahyo, sebuah nama yang telah dipersiapkan jauh hari sebelumnya.
"Sebenarnya saat mengetahui kehamilan juga pernah diberitahu dokter, bahwa jika nanti lahirnya mundur dari HPL bisa jadi lahir di tanggal kabisat. Tapi karena sudah menyiapkan nama sejak awal, kami tetap pakai nama yang sudah disiapkan, tidak perlu lagi diubah-ubah pakai kata-kata yang mengandung istilah kabisat," ujarnya. (mbr/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini