2 Anak ini Tak akan Bisa Rayakan Sweet Seventeen

2 Anak ini Tak akan Bisa Rayakan Sweet Seventeen

Muchus Budi R. - detikNews
Senin, 29 Feb 2016 16:56 WIB
Foto: Muchus Budi R/detikcom
Solo - Dua bayi lahir di RS PKU Muhammadiyah Solo pada hari ini, Senin (29/2/2016). Karena hari ini adalah hari istimewa yang hanya bisa ditemukan di setiap tahun kabisat atau empat tahun sekali maka dipastikan keduanya nanti tidak akan bisa merayakan hari ulang tahunnya yang ke-17 atau yang di kalangan kaum remaja merupakan ulang tahun yang paling ditunggu-tunggu sebagai sweet seventeen.

Ratna Ridawati, 32 tahun, warga Perumahan KPN, Klodran, Colomadu, menuturkan bahwa sesuai hari perkiraan lahir yang dibuat dokter, seharusnya bayi yang dia kandung lahir 25 Februari lalu. Namun hingga tiga hari lebih dari hari perkiraan, tanda-tanda kelahiran anak keduanya belum dia rasakan.

"Dinihari tadi baru merasa tanda-tanda akan melahirkan. Kami langsung ke RS PKU Muhammadiyah ini selanjutnya putri kami lahir normal pukul 09.00 WIB dengan berat 3 kg dan panjang 47 cm. Kami beri nama Aleena Batrisya Azzaleya Drajat Iskandar. Semula sama sekali tidak menyangka bahwa hari ini adalah hari istimewa. Tahunya setelah diberitahu suster, kalau anak saya lahir di tahun kabisat," tutur Ratna.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto: Muchus BR/detikcom

Hal senada juga dialami Nur Cahyati, 27 tahun. Anak pertamanya lahir lahir laki-laki dengan berat 2,7 kg dan panjang 47 cm hari ini pukul 08.00 WIB, atau mundur dua hari dari perkiraan dokter. Anak tersebut diberi nama Muhammad Al Ghazali Adam Nurcahyo, sebuah nama yang telah dipersiapkan jauh hari sebelumnya.

"Sebenarnya saat mengetahui kehamilan juga pernah diberitahu dokter, bahwa jika nanti lahirnya mundur dari HPL bisa jadi lahir di tanggal kabisat. Tapi karena sudah menyiapkan nama sejak awal, kami tetap pakai nama yang sudah disiapkan, tidak perlu lagi diubah-ubah pakai kata-kata yang mengandung istilah kabisat," ujarnya. (mbr/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads