Kisah ini dituturkan Ibu D Manurung (50) kepada detikcom, Sabtu (27/2/2016). Menurutnya, pada Jumat (26/2) malam sekitar pukul 20.00 WIB, dia mendekam dalam rumahnya.
Sebelah kiri rumahnya, gajah liar lagi merusak tanaman pisangnya. Gajah terlihat mengamuk, karena tersangkut tali jemburan. Gajah teriak sekuatnya sambil merubuhkan tiang jemuran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia dan putrinya hanya bisa pasrah dalam rumah. Dia berdoa agar gajah tidak menghancurkan rumahnya.
Tiba-tiba saja, dua pemuda melintas dengan sepeda motor. Dua pemuda ini lantas berhenti dan turun dari motornya.
Dua pemuda ini berlagak seakan bisa mengatasi gajah. Pemuda itu turun dan mengambil senternya.
"Gajah, sana kau pulang. Awas kau kalau tak pulang," kata pemuda itu seperti dituturkan Ibu Manurung.
Gajah yang sebelumnya hanya berdiri di depan pintu rumah tersebut, langsung marah. Gajah ini teriak sekuat mungkin sembari mengejar dua pemuda tersebut. Keduanya lari pontang panting.
"Aku kira pemuda tadi pawang gajah. Kok berani kali mendekati gajah dan mengusirnya. Eh rupanya, mereka itu lagi mabuk, makanya nekat mendatangi gajah," kata Ibu Manurung.
Pemuda itu dikejar lebih dari 300 meter. Beruntung setelah melarikan diri, ada kerumunan warga yang memang lagi ronda gajah. Melihat warga buat api unggun, gajah akhirnya berhenti.
"Kami tau rupanya pemuda itu lagi mabuk. Begitu gajah mengejarnya, mungkin rasa mabuknya hilang. Dia pontang panting lari," kata Ibu Manurung. (cha/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini