Sekitar sebulan, Agung EBW dan Triyadi Guntur mendesain gambar tersebut. "Konsepnya kami berdua, namun karena beliau senior banyak kegiatan, untuk visualisasi saya semua," ujarnya ditemui usai peluncuran seri prangko gerhana matahari total di Observatorium Bosscha, Lembang, Bandung Barat, Sabtu (27/2/2016).
Mengapa memilih Mitos Batara kala menjadi desain seri prangko gerhana matahari total? Menurutnya, perlu ada sentuhan khas Indonesia dalam prangko yang akan beredar luas itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Prangko keping pertama menggambarkan saat batara kala dengan mulut terbuka melahap matahari. Kemudian gambar kedua, saat sang surya hilang karena dimakan raksasa itu. Ketiga, saat batara kala memuntahkan kembali matahari.
Di bawahnya, ada gambar peta yang menunjukkan kota-kota yang dilintasi gerhana total 9 Maret mendatang.
Triyadi mengaku dihubungi sekitar Oktober 2015 lalu. "Desember baru membahasnya secara intens, Januari mulai mendesain, dan sekarang dilaunching," ujar Triyadi yang mengaku sudah mendesain empat prangko PT Pos.
Untuk seri prangko gerhana matahari total ini, PT Pos mencetak 300 ribu keping. Satu keping harganya Rp 3 ribu, sehingga satu seri menjadi Rp 9 ribu.
Seri prangko ini resmi diluncurkan oleh Menkominfo Rudiantara. (ern/tor)