.webp)
Coral Princess menawarkan dua paket wisata gerhana, yakni 24 hari yang start dari Alotau, Papua Nugini, serta paket 14 hari dimulai dari Wewak, Papua Nugini. Kapal Coral Discoverer bergerak melewati Papua dan menutup pelayaran di Darwin Australia.
Kapal dengan kapasitas 76 penumpang ini akan berangkat dari Papua Nugini pada 23 Februari 2016. Coral Princess Cruise mematok harga paket wisata ini mulai Rp 124 juta hingga Rp 198 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari Raja Ampat, kapal akan membawa penumpangnya ke puncak tur ini, yakni menyaksikan gerhana matahari total di Pulau Jiew, Halmahera, Maluku Utara. Pulau Jiew tempat Coral Discoverer akan buang sauh adalah salah satu pulau terluar Indonesia yang berbatasan dengan Republik Palau.
"Lokasinya ideal karena berada di jalur gerhana matahari total," tulis manajemen Coral Princess di situs resminya. Pulau Jiew akan mengalami totalitas gerhana selama 3 menit dan 15 detik.
Penumpang Coral Discoverer akan dipandu oleh astronom ternama Australia, David Reneke, dalam menikmati gerhana. Reneke yang sering jadi narasumber media Australia soal astronomi ini akan menjelaskan tahapan gerhana mulai dari awal, totalitas, hingga berakhir.
Usai menonton gerhana di Pulau Jiew, kapal bergerak ke Pulau Banda. Di sini kapal akan berlabuh dan para penumpangnya akan diajak berkeliling, termasuk mengunjungi pasar lokal. Setelah dari Banda, kapal akan melintasi Laut Arafura menuju Darwin.
Pengamatan gerhana memakai kapal laut juga akan dialami oleh Laskar Gerhana detikcom pada 9 Maret 2016. Mereka akan menyaksikan gerhana di geladak KN 4801 Bintang Laut milik Badan Keamanan Laut RI.
Berbeda dengan turis yang harus mengeluarkan uang jutaan, Laskar Gerhana bertualang memburu fenomena alam langka secara gratis. Laskar Gerhana adalah para pemenang berbagai kontes yang diadakan detikcom, yakni menulis di blog detik, foto di Instagram, video di Facebook, dan juga hidden quiz di artikel detikNews. (okw/hri)
