Kawasan yang sarat prostitusi dan kesenangan duniawi tersebut hanya diterangi lampu jalan ala kadarnya. Hanya ada sejumlah penjual warung kelontong yang membuka usahanya.
"Ya kita masih buka kan masih banyak wartawan sama polisi yang jaga sampai malam," terang salah satu penjual perempuan di lokasi sekitar pukul 18.35 WIB, Jumat (26/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalijodo mulai ditinggalkan warga (Kartika/detikcom) |
Makin banyak warga yang meninggalkan rumahnya. Ada juga yang mulai membongkar tempat usahanya.
Tidak sedikit juga di antaranya yang tampak masih sibuk membongkar bangunan. Termasuk juga menurunkan perabotan rumahnya dari bagunan yang ditempatinya.
Kalijodo mulai ditinggalkan warga (Kartika/detikcom) |
Beberapa kafe pun sudah mencopot papan namanya. Jelas ini mengundang sejumlah tukang bangunan berkrumun untuk mengangkut sisa-sisa reruntuhan.
Aparat kepolisian pun masih berpatroli. "Sudah enggak ada warganya itu cuma orang-orang yang ambilin barang sama kayu buat dijual. Sudah enggak ada yang tinggal sih setahu saya," ujar salah seorang polisi. (aws/fjp)












































Kalijodo mulai ditinggalkan warga (Kartika/detikcom)
Kalijodo mulai ditinggalkan warga (Kartika/detikcom)