Pihak keluarga keberatan dengan proses penangkapan yang dilakukan terhadap Ferdinant di rumahnya karena dilakukan tengah malam. Sisca, istri Ferdinant mengaku kalau penangkapan malam itu membuatnya shock.
"Setelah mendengar putusan MA saya sangat sakit. Mereka datang ke rumah saya jam 02.00 pagi. Mereka menaiki pagar rumah saya yang terkunci. Mereka gedor-gedor pintu saya. Saya pikir mereka perampok membawa senjata laras panjang. Suami saya bukan teroris dan saya punya anak kenapa saya harus diperlakukan seperti itu, apa itu prosedurnya," ungkap Sisca Tjiong di Bangi Kopitiam, SCBD, Jakarta Selatan, Jumat (26/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melihat mereka menunjukkan surat penahanan itu. Namun yang sekali lagi yang membuat saya sedih dan marah mereka dengan jam 02.00 pagi. Suami saya Ferdi dan Neil laki-laki yang punya martabat dan tidak pernah lari dari proses hukum. Kenapa harus datang jam 02.00 pagi, penegak hukum macam apa itu? Saya marah itu. Bayangkan jika suami saya diperlakukan seperti itu di depan anak-anak saya korban terancam trauma," imbuh Sisca.
Ia mengaku Neil dan Ferdinant adalah orang yang taat hukum. Tidak ada upaya ingin kabur walaupun misalnya berakhirnya waktu pencekalan setelah adanya upaya kasasi di MA atau sebelum adanya pencekalan.
"Selama ini Ferdi dan Neil selalu taat dalam proses hukum di Indonesia, tapi sebagai WNI diperlakukan seperti itu di dalam negeri. Menetapkan seseorang dalam hal itu harusnya mengecek semuanya latar belakang gimana suami saya di lingkungan dan masa lalunya. Selama ini siapa yang tahu apa latar belakangnya. Saya dan suami saya sudah 10 tahun kerja di JIS. Saya tidak ada di sini seandainya ada setitik pun keraguan pada suami saya. Mudah-mudahan saya akan mendapatkan keadilan bagi suami saya dan Neil," ungkap Sisca.
Sementara itu, isteri Neil Bantleman, Tracy mengaku kalau ia dan suaminya sedang berlibur di Bali. Ia kerap berlibur ke beberapa tempat di Indonesia dan menyangkal tidak akan kabur.
"Suami saya tidak kabur, kita pergi travelling dan ketika tahu keputusannya sudah ada kita menghubungi pihak duta besar untuk meminta perlindungan. Kita akhirnya didampingi dan pergi naik pesawat dari Bali ke Jakarta," kata Tracy.
"Kamu tahu rasanya mengantar suamimu ke tahanan, itu seperti mimpi buruk. Selanjutnya kita akan melakukan judicial review untuk menghormati proses hukum di Indonesia," imbuhnya.
Ia tetap bersikukuh kalau suaminya dan Ferdinant tidak bersalah dan yakin kalau petugas kebersihan JIS lainnya adalah korban fitnah. "Keluarga saya, Sisca, petugas kebersihan, penjaga sekolah sangat kecewa," terangnya.
(Hbb/Hbb)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini