Sebagai pembicara, tampil Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR RI Bachtiar Aly, Zainut Tauhid Sa'adi dan Martin Hutabarat. Acara ini dihadiri oleh Gubernur Papua Barat, Abraham O Atururi.
Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta dalam sambutannya mengatakan bahwa Provinsi Papua Barat adalah salah satu provinsi yang bisa berkembang pesat. Dalam usia yang masih muda, Papua Barat bisa menjadi daerah percontohan pembangunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemimpin Papua Barat mampu menerjemahkan Empat Pilar MPR. Masyarakat Papua Barat menghayati arti Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Tak heran Papua Barat bisa maju meskipun muncul belakangan," kata Oesman.
Membandingkan dengan kampung halamannya di Kalbar, Oesman Sapta mengatakan bahwa masyarakat Papua Barat sangat terbuka. Kondisi ini membuat iklim ekonomi yang ada di Papua Barat dapat berkembang dengan baik.
"Provinsi Papua Barat sangat terbuka terhadap pendatang. Sebuah daerah yang besar harus didukung dengan penduduk yang besar. Pemimpin Papua Barat memberi kesempatan kepada pendatang untuk bekerja," ujar Oesman yang sudah menjabat jadi Wakil MPR sejak Presiden SBY.
Dengan pemahaman dan penghayatan kepada empat pilar kebangsaan, menjadi kunci pembangunan. Efektivitas pembangunan hanya akan berjalan selama tidak ada perpecahan.
Wakil Ketua Sosialisasi MPR RI Martin Hutabarat mengatakan bahwa dalam kesejarahannya, Indonesia adalah negara raksasa. Pencapaian Singosari dan Majapahit adalah salah satu bukti.
"Selain itu Indonesia memiliki jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia. Jumlah sebanyak itu tentu jadi modal kita untuk menjadi negara raksasa," ujar politisi Gerindra itu.
"Syaratnya cuma satu, kita tidak boleh terpecah. Kita harus tetap bersatu. Kalau tidak, kita tidak akan bisa menjadi negara raksasa yang bisa memakmurkan seluruh rakyat," ucap Martin. (tor/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini