Tolong! Bayi Kembar Siam Dada dan Perut di Semarang ini Butuh Bantuan

Tolong! Bayi Kembar Siam Dada dan Perut di Semarang ini Butuh Bantuan

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Kamis, 25 Feb 2016 23:05 WIB
Foto: Angling Aditya Purbaya/detikcom
Semarang - Pasangan bayi perempuan yang dilahirkan kembar siam dirujuk ke RSUP dr Kariadi Semarang setelah sebelumnya mendapat penanganan PKU Muhammadiyah Temanggung. Dua bayi malang itu masih ditangani dan berada di dalam inkubator ruangan Perawatan Bayi Risiko Tinggi.

Ayah bayi yaitu Nuri Hasyim (30) mengatakan bayinya lahir tanggal 20 Februari 2016 lalu pukul 04.15 WIB dengan operasi. Hasyim dan istrinya, Sri Murti (26) terkejut mendapati putri mereka kembar siam di bagian dada dan perut.

"Saat mengandung tidak ada masalah sama sekali. Usia kandungan 36 minggu lebih 4 hari," kata Hasyim saat ditemui detikcom di RSUP dr Kariadi Semarang, Kamis (25/2/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sri Murti melahirkan di PKU Temanggung, namun peralatan di sana tidak memadai untuk melakukan penanganan operasi pemisahan. Hasyim yang merupakan warga Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen itu diberi pilihan untuk membawa ke RS dr Sardjito, Yogyakarta atau ke RSUP dr Kariadi Semarang.

"Sampai di sini Rabu (24/2) kemarin sekitar jam 19.00 WIB. Istri masih di Temanggung," ujarnya.

Di RSUP dr Kariadi, bayi kembar tersebut langsung ditangani intensif. Sementara itu terkait biaya pengobatan, Hasyim yang kesehariannya sebagai sales freelance itu sedang berusaha megurus Jamkesda atau BPJS untuk meringankan.

"Harapannya bisa selamat dioperasi dan normal. Saya sangat berterima kasih jika ada yang bersedia membantu. Ini mau urus BPJS," tandas Hasyim.

Sementara itu Humas RSUP Dr Kariadi, Parna mengatakan pihaknya masih melakukan observasi dan belum bisa memberikan kepastian langkah apa yang akan diambil. Kondisi bayi juga perlu diperhatikan jika akan melakukan operasi.

"Akan dilakukan pemeriksaan. Belum bisa kami sampaikan secara jauh tentang rencana medis. Setelah pemeriksaan komplit, tunggu perkembangan kesehatan bayi," kata Parna. (alg/bag)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads