Menurut Yusril Pilkada DKI akan menjadi ajang pertarungan yang menarik jika dia bisa head to head melawan incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Saya berharap ini terjadi dan saya mendapatkan dukungan baik independen maupun partai. Dan sampai saya head to head dengan pak Ahok, ini akan jadi satu pertarungan yang menarik nantinya," kata Yusril di kantornya Izha & Ihza Law Firm, Mall Kota Casablanca Tower A Lantai 19, Jakarta Selatan, Kamis (25/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tekad Yusril maju di Pilgub DKI ini juga untuk mematahkan 'mitos' bahwa tak ada yang bisa mengimbangi Ahok. "Jadi kalau ada yang bilang tidak ada yang bisa mengimbangi Ahok, kalau saya didorong untuk maju, ya saya maju. Kalau saya tidak maju, maka Ahok tidak ada lawan," kata dia.
Apalagi, kata Yusril, Ahok akan senang bila orang-orang hebat mau maju Pilgub DKI. Yusril mengaku sebagai orang hebat dan akan melawan Ahok yang sakti.
"Orang hebat itu kalah sama orang sakti. Ahok bilang saya hebat karena diuber-uber Jaksa Agung tapi nggak ketemu. Kalau Ahok kan malah nggak diapa-apain. Jadi dia (Ahok) sakti," kata Yusril sambil tertawa.
Soal bakal calon wakil gubernur yang akan mendampingi, Yusril menyebut dua nama yakni: Sandiaga Uno atau Boy Sadikin.
"Paling mungkin saya maju dengan Sandiaga Uno atau Boy Sadikin," kata dia.
Semua nanti akan diserahkan kepada mekanisme partai mereka masing-masing. Seperti diketahui Sandiaga Uno saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Adapun Boy Sadikin masih tercatat sebagai Ketua DPD I PDIP DKI Jakarta.
Memang, dua pekan lalu Boy mengajukan pengunduran diri dari jabatanya sebagai ketua DPD I PDIP DKI ke DPP PDIP. Namun hingga kini pengunduran diri itu belum mendapatkan balasan.
(erd/tor)











































