Menteri ESDM:
Blok Ambalat Wilayah RI
Kamis, 10 Mar 2005 23:59 WIB
Jakarta - Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro meyakini blok Ambalat merupakan wilayah teritori RI. Alasan itu dengan mempertimbangkan pengukuran Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) antara negara daratan dan kepulauan.Hal itu dikatakan Purnomo usai menutup diskusi panel Pengelolaan Barang Modal Impor dan Pengembangan Produksi Dalam Negeri, di Menara Bidakara, Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (10/3/2005)."Republik Indonesia menganut prinsip negara kepulauan dengan batas kedaulatan ZEE berjarak 200 mil. Malaysia adalah negara daratan, dimana batas kedaulatannya berjarak 12 mil," tegas Purnomo."Kita sudah mengukur turun jarak Sipadan-Ligitan 12 mil disaat memberikan kontrak East Ambalat kepada Unocal. Kita melihatnya justru di luar jarak 12 mil," tambahnya lagi.Indonesia sudah memperhitungkan bila ternyata Malaysia mengklaim menggunakan 12 mil. Maka dari itu, sebenarnya tidak akan tumpang tindih. Tetapi yang terjadi ternyata mereka tidak mengukur turun lurus tapi diagonal. Demikian terang Purnomo.Malaysia mengambil blok N-D 6 dan N-D 7. N-D 6 sebagian tumpang tindih dengan Blok Ambalat dan Blok East Ambalat yang dikelola Unocal. Kontrak itu telah disepakati pada akhir September 2004, sedangkan Shell baru masuk minggu lalu lewat Petronas Carigali.Blok N-D 6 dikelola Shell dan N-D 7 dikelola Petronas Carigali. ESDM sudah tahu bahwa itu wilayah teritori kita. Maka kontrak East Ambalat diberikan ke Unocal. "Dan Ambalat kita berikan ke ENI yang sudah mengebor. Tahun ini adalah tahun ke-7. ENI sudah mengembangkan 3 sumur," terangnya lagi.Lebih lanjut pada tahun 1999 Blok Ambalat sudah ditangani Shell. Pada tahun 2001 diambil alih ENI (Italia) sampai 2004 dan sudah melakukan pengeboran pada dua sumur.
(ism/)