Tradisi Sambut Gerhana Etnis Tamil di Medan

Gerhana Matahari Total di Indonesia

Tradisi Sambut Gerhana Etnis Tamil di Medan

Okta Wiguna - detikNews
Kamis, 25 Feb 2016 09:53 WIB
Tradisi Sambut Gerhana Etnis Tamil di Medan
Foto: Zaki Alfarabi
Jakarta - Warga etnis Tamil di Medan yang beragama Hindu punya kepercayaan dan tradisi khusus saat gerhana matahari. Menurut kepercayaan mereka, saat gerhana dimulai hingga selesai, perempuan tidak boleh makan apapun.

Wanita Tamil juga harus "beristirahat" ketika gerhana. Mereka tak dibolehkan beraktivitas, termasuk menjahit, merajut, dan merenda juga dilarang. Jika tengah hamil, maka mereka dilarang memotong atau mengiris apapun selama gerhana.

Kepercayaan ini dijalankan ketika gerhana matahari parsial melewati Medan pada 24 Oktober 1995. "Kalau dilanggar, maka akan berakibat buruk," ujar seorang warga Tamil saat gerhana matahari 1995 seperti dilansir Suara Pembaruan (25/10/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Larangan makan juga dikenakan kepada lelaki. Jika memang sudah tak tahan, maka harus menaruh arroum pelle, sejenis rumput halus, di atas nasi yang akan dimakan.

Kini saat gerhana matahari total melintasi 9 Maret 2016, tradisi menyambut gerhana seperti yang dimiliki warga etnis Tamil di Medan kembali digali. Tradisi seperti ini disuguhkan kepada turis gerhana sebagai kearifan lokal.

Di Maluku Utara, misalnya, tradisi dolo-dolo atau memukul kentongan bambu dahulu dipercaya untuk mengusir naga yang memakan matahari. Namun kini dijadikan atraksi kesenian yang dipertontonkan kepada wisatawan pemburu gerhana.Β  (okt/Hbb)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads