Beredar Video Dugaan Pemukulan Anggota DPR Ivan Haz ke Perempuan

Beredar Video Dugaan Pemukulan Anggota DPR Ivan Haz ke Perempuan

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Rabu, 24 Feb 2016 16:08 WIB
Foto: istimewa
Jakarta - Beredar video dugaan pemukulan yang dilakukan anggota DPR dari PPP Fanny Safriansyah atau Ivan Haz ke seorang perempuan. Di video selama 41 detik itu, tampak pemukulan yang terjadi di lift. Video  itu menyebar di kalangan wartawan.

Dalam video itu, di sebuah lift ada dua perempuan dan seorang anak kecil, serta pria berbaju merah. Diduga pria berbaju merah itu Ivan Haz dan bocah kecil yang digendong seorang perempuan adalah anaknya.

Di video itu terjadi perbincangan sebentar, tidak lama terjadi pemukulan pada perempuan yang memakai seragam dan diduga pembantu rumah tangga (PRT) Ivan. Ada beberapa kali pemukulan. Tidak jelas, apa alasan pemukulan itu. Ivan sendiri sudah dilaporkan mantan pembantunya atas kasus pemukulan. Status Ivan kini adalah tersangka.

Pengacara Ivan, Tito Hananta yang dikonfirmasi mengenai pemukulan ini belum banyak berkomentar. Dia menegaskan praduga tidak bersalah mesti dikedepankan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya baru ditunjuk kuasa hukum terkait materi pemeriksan sebagai kuasa hukum saya masih mempelajari terkait beredarnya video seperti itu yang diduga Ivan Haz ya. Kita menghormatilah azaz praduga tidak bersalah. Saya sendiri perlu berkonsultasi dengan klien saya untuk mempersiapkan pemeriksaan hari Senin, karena kita sudah permohonan jadwal ke Polda, dan Polda sudah tahu. Kami akan akan hadir hari Senin nanti," jelas Tito, Rabu (24/2/2016).

Tito menyayangkan beredarnya video itu. Karena perlu ada pembuktian apakah itu benar Ivan Haz atau bukan.

"Ya begini ya, yang nama bukti sebaiknya tidak dimunculkan ke publik karena itu proses hukum. Apakah bukti itu benar? Kita tidak tahu apakah bukti itu benar Pak Ivan atau bukan. Tapi sebaiknya begini saja, karena saya baru ditunjuk Pak Ivan dan belum bicara perkara, nanti kapan kalau ketemu banyak hal yang mau saya sampaikan," tutup Tito. (edo/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads