Kepala Dinas Cipta Karya Surabaya Ery Cahyadi langsung mereaksi keras. "Kita tidak tahu apa maksud wali kota Bandung seperti itu," kata dia, Rabu (24/2/2016).
Sebaliknya, ia mengaku jika Pemkot Surabaya selama ini menjalin hubungan baik antar dinas pemerintah kota Bandung. Tidak pernah ada penolakan kedatangan utusan dari Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ery Cahyadi pun menceritakan pengalamannya saat menerima kunjungan dari Dinas Tata Kota Pemkot Bandung pada akhir Tahun 2015.
"Saat itu ada surat resmi yang ditujukan kepada wali kota dan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang. Selain itu juga telepon saya. Saya pun langsung bilang, langsung saja ke kantor saya," ungkap Ery Cahyadi.
(Baca juga: Ridwan Berkicau Kunjungan Wawalinya Ditolak Pemkot Surabaya)
Saat pertemuan itu, kata Ery Cahyadi, dari Pemkot Bandung dipimpin oleh utusan Ridwan Kamil bernama Cicik. "Di kantor saya lama, kita saling sharing pengalaman pembangunan dan tata kota masing masing dan baik-baik saja, tidak ada penolakan," lanjutnya.
Selain itu, Dinas Perekonomian Kota Bandung juga diterima saat melakukan kunjungan ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surabaya pada awal Tahun2016.
Sedangkan Kabag Humas Pemkot Surabaya, M Fikser mengatakan perihal pernyataan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di twitter sangat disayangkan.
"Kalaupun ada surat tidak serta merta bisa ditemui, tentu harus menyesuaikan. Wali kota kan juga punya agenda lain dan dimanapun seperti itu jika ingin melakukan pertemuan serta tidak perlu diumbar di media sosial," tegas Fikser pada detikcom.
M Fikser juga tidak tahu menahu Wakil Wali Kota Bandung ke Surabaya untuk melakukan studi banding apa. "Kita juga tidak tuh, Wakil Wali Kota Bandung mau studi banding apa?," pungkas dia. (ze/dra)











































