Yang memulai 'berpantun' adalah Ahok. Seperti biasa setiap ditanya soal kandidat lawannya, Ahok selalu mengawali dengan pujian, seperti pujian yang dilontarkannya kepada Yusril yang belakangan menyatakan siap head to head melawan dirinya. Namun kemudian Ahok melanjutkan dengan pujian yang lebih 'keras'. Ahok menyinggung persoalan hukum yang pernah dijalani Yusril di masa lalu.
Β
"Ya bagus dong, saya senang Bang Yusril bisa ikut kan. Kan saya sudah bilang dia orang hebat, pernah capres, pernah ketum partai, menteri, pernah mau ditangkap jaksa saja bisa berhasil, enggak salah kok, lolos kan," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (23/2/2016).
Yusril pernah menjadi tersangka kasus dugaan korupsi Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) pada 2010. Dia dipanggil dua kali oleh jaksa, namun tak bisa memenuhi panggilan dengan alasan sakit.Β Pada akhirnya Yusril terbukti tak bersalah di kasus itu. Mantan Mensesneg itu menang di tingkat kasasi. Entah bermaksud menyindir atau tidak, Ahok memuji keberhasilan Yusril menang di pengadilan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Pantun' Ahok yang cukup keras itu menuai jawaban Yusril. Saat ditanya wartawan soal pernyataan Ahok itu, Yusril mengawali jawaban dengan sebuah penjelasan bahwa dirinya tak pernah kabur.
"Ya intinya Jaksa Agung tidak pernah memerintahkan saya ditangkap dan saya tidak pernah kabur. Karena saya orang biasa-biasa saja, maka saya menghadapi proses hukum dengan cara biasa-biasa juga, yakni menggunakan hukum juga," kata Yusril kepada wartawan, Selasa (23/2/2016).
Yusril menuturkan, setelah berjuang lewat jalur hukum, dia akhirnya terbukti tak bersalah dan dinyatakan tidak melakukan pelanggaran hukum apa pun. Yusril menegaskan perjuangan jalur hukumnya ditempuh seperti orang kebanyakan, tak ada yang luar biasa.
"Saya akhirnya bebas dari status tersangka karena Mahkamah Agung membebaskan semua orang yang didakwa lebih dulu dari saya. Semuanya normal dan biasa-biasa saja," ujar Yusril
Yusril menutup kalimat penjelasannya dengan sebuah kalimat yang bernuansa sindiran. "Saya akan menjadi orang luar biasa kalau saya lolos dari jerat KPK atas suatu kasus yang diduga saya lakukan tanpa kelihatan ada upaya hukum yang saya lakukan," pungkas Yusril.
Dalam dunia sudah biasa para kandidat beradu argumen, pada akhirnya warga DKI yang akan menjadi penentu siapa yang bakal memimpin Jakarta lima tahun ke depan.
(van/nrl)











































