"Penghematan 2,1 milyar sekitar 35% dari tahun sebelumnya, kalau mengacu harga pasar yang dihemat adalah sebesar 10% dari anggaran perjalanan Dinas," ujar Koordinator Bidang Perlengkapan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Adam Tugio di Hotel Le Meridien, Rabu, (24/2/2016).
Hal itu disampaikanΒ Adam dalam acara seminar yang diselenggarakan oleh Antavaya Tour&Travel di Hotel Le Meridien. Kemlu menjadi instansi pemerintah yang pertama menggunakan e-Perjadin. Menurutnya, dengan adanya aplikasi ini, sisi akuntabilitas bisa ditingkatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan penerapan ini kita mendapatkan banyak manfaat akuntabilitas, transparansi. Pihak penyedia jasa harus membuka diri atas pemeriksaan yang dilakukan oleh BPKP," kata Adam.
Selain menghemat biaya, sistem ini juga bisa menjadi pemantau daya serap anggaran perjalanan dari pejabat Kemenlu. Sistem administrasi pun menjadi lebih tertata rapi.
"Lebih pada tertib administrasi, kita tidak pernah tau sebelumnya. Tidak ada mekanisme monitoring sebelum sistem Ini diberlakukannya. Berapa jumlah yang terserap sehingga bisa dialokasikan untuk penetapan anggaran perjalanan dinas berikutnya," ucapnya.
Sementara itu, Bagus Priatna selaku Direktur Pelayanan Koorporasi Antavaya mengaku ingin juga terlibat membantu pemerintah dalam meningkatkan akuntabilitas dan transparansi khususnya dalam hal menyangkut perjalanan dinas.
"Transparansi dan dari sisi digital, dalam hal Ini sebagai travel kita ingin jadi bagian dari transparansi Ini. Dengan adanya e-Perjadin Ini bisa membantu pemerintah juga untuk meningkatkan akuntabilitas," tutur dia.
(fjp/fjp)