"Perpustakaan PBNU banyak menyimpan manuskrip dan karya ulama nusantara dalam bentuk buku yang bisa digitalisasi sehingga bisa dipelajari banyak kalangan. Mulai dari membahas masalah hukum salat hingga kebangsaan yang kontekstual dengan kondisi saat ini," kata Said Aqil dalam keterangan tertulisnya yang diterima detikcom, Selasa (23/2/2016).
Penandatangan kerjasama antara NU dengan Perpusnas digelar di Auditorium Lantai 8 Gedung PBNU, Jakarta Selasa (23/2/2016). Nota kesepahaman kedua pihak diteken Ketua Umum PBNU Said Agil dengan Kepala Perpusnas Hj. Sri Sularsih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kiai Said berharap PBNU bisa memaksimalkan kerjasama ini dalam hal digitalisasi perpustakaan NU serta peningkatan kompetensi pustakawan. Selain itu, Said bersyukur dapat kerjasama dengan Perpusnas di mana banyak koleksi ulama nusantara yang perlu dipublikasikan.
Sebab, lanjut Said, kiai pesantren banyak yang menulis kitab, namun tidak diterbitkan karena keterbatasan akses. "Oleh karena itu, semoga kerjasama ini bisa membantu penyebarluasan karya ulama nusantara yang banyak menemukan konteksnya," tandasnya. (idh/miq)











































