"Tadi Pak Presiden sampaikan untuk pembangunan TNI tak berpusat di Jawa-Bali tapi betul-betul Indonesiasentris sehingga kekuatan merata," kata Seskab Pramono Anung dalam jumpa pers usai rapat di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (23/2/2016).
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo lalu menambahkan, wilayah yang juga akan dijadikan pusat pertahanan yakni di Biak, Morotai, Merauke, dan pulau terluar lainnya. Sebelumnya Gatot menjelaskan soal pusat pertahanan udara RI terlalu Jawasentris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita lihat penerbangan sipil paling mahal adalah di Pulau Jawa. Sehari bisa 1.200 lebih penerbangan. Karena di Madiun, di Jogja, di Malang ada pangkalan-pangkalan. Di Madiun ada pesawat tempur, di Jogja ada pelatihan pilot dan di Malang ada skadron Hercules," tutur Panglima.
Sehingga untuk memperlancar pertumbuhan ekonomi, dalam hal ini adalah penerbangan, maka pangkalan-pangkalan itu akan digeser. TNI juga ingin pilot-pilotnya berlatih tanpa mengganggu kegiatan penerbangan sipil.
"Untuk ekonomi dan untuk pilot kami bisa terbang setiap saat, maka akan kita kembangkan pada Biak, Morotai, Merauke dan sebagainya," kata Panglima.
Selain untuk pertahanan udara, pangkalan TNI juga akan ditambah di pulau-pulau terluar. Gatot mengungkap, saat ini hanya ada 2 Babinsa saja yang bermarkas di seluruh kepulauan di Nusa Tenggara. (bag/rvk)