Saat memberikan sambutan, El Tayeb mengungkapkan rasa senangnya bisa mengunjungi Indonesia. Dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia dinilainya penting untuk menjadi contoh kerukunan umat beragama.
"Dalam kunjungan saya selama lima hari di Indonesia. Saya merasa senang karena melihat harmonisasi perbedaan yang begitu nyata. Indonesia negara yang punya banyak sekali penduduk muslim tapi bisa hidup berdampingan dengan non muslim," kata El Tayeb dalam acara Orasi Perdamaian di Auditorium Prof Harun Nasution, UIN Syarif Hidayatullah, Tangerang, Banten, Selasa (23/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi teror yang terjadi beberapa waktu lalu di Jakarta juga tidak luput dari perhatian El Tayeb. Ia menegaskan bahwa semua agama tidak melegalkan hal-hal yang berbau teror.
![]() |
"Tidak ada satu pun agama Samawi yang disifati dengan sifat teroris. Tentu saja penyifatan ini merupakan bentuk kezaliman dan menipu akal dan pikiran serta pemahaman yang benar," ucap El Tayeb.
Hadir dalam Orasi Perdamaian sekitar 1.000 mahasiswa serta dosen dari UIN Syarif Hidayatullah, para duta besar negara-negara sahabat seperti Mesir, Arab Saudi, Kuwait, dan Yordania. Pengamanan di sekitar lokasi berlangsungnya acara cukup ketat dengan penjagaan dari Paspampres. (yds/hri)