Tjahjo: Radikalisme dan Terorisme itu Ancaman, Intelijen Jangan Kecolongan

Tjahjo: Radikalisme dan Terorisme itu Ancaman, Intelijen Jangan Kecolongan

Hardani Triyoga - detikNews
Selasa, 23 Feb 2016 12:30 WIB
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut radikalisme dan terorisme sudah mengancam kehidupan beragama di Indonesia. Dia pun meminta aparat dan intelijen terus siaga mengantisipasi.

Tjahjo mengatakan, terorisme dan radikalisme adalah ancaman bagi semua agama. "Ini bukan hanya keluarga muslim, tapi agama lain juga mulai menjerit. Ya itu karena tanpa sengaja anaknya masuk ke kelompok tertentu dan terpengaruh, sebagainya," katanya.

Pernyataan tersebut disampaikan Tjahjo dalam sambutannya di acara Kongres Nasional Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (23/6/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tjahjo berharap pihak intelijen bisa memantau kelompok-kelompok yang selalu menebar terorisme dan radikalisme. Jangan sampai intelijen kecolongan.

"Ini yang harus dicermati dengan baik. Mudah-mudahan intelijen kita tak ada istilah kecolongan. Saya kira masalah radikalisme, terorisme ini sebuah ancaman," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Tjahjo juga menyinggung soal kebebasan beragama. Menurutnya setiap orang bebas memeluk agama apapun sepanjang tidak menimpang atau sesat.

"Setiap warga negara bebas memeluk agamanya masing-masing dan juga diberikan kebebasan beragama sepanjang keyakinan itu tidak sesat dan merusak akidah-akidah agama," tuturnya. (hat/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads