Salah satu panti sosial itu adalah Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Mulya Jaya di Pasar Rebo, Jakarta Timur, yang mampu menampung 125 eks pekerja seks. Ada juga korban kasus perdagangan manusia yang berada di sini.
Yati, eks pekerja seks yang berasal dari Mojokerto mengaku betah selama tinggal di PSKW Mulya Jaya. Di tempat ini ia banyak belajar untuk melanjutkan hidupnya, ia diberi pelatihan memasak dan juga kerajinan tangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya baru di sini tiga bulan, waktu itu sedang mangkal di pinggir jalan saat ada razia Satpol PP. Saya di sini betah karena ikut konseling dan pelatihan tata boga," ungkap Yati ditemui di PSKW Mulya Jaya di Pasar Rebo, Senin (22/2/2016).
![]() |
Salah satu yang sudah keluar dari panti dan membuat usaha sendiri adalah Duniati (50). Duniati kini bisnis dodol, ia berkeliling dari satu kantor ke kantor lain untuk menjajakan dagangannya.
Ia masuk ke panti sosial ketika tertangkap Satpol PP di Terminal Bekasi. Ia menjalani profesi itu karena faktor ekonomi, pada 2011 lalu keempat anaknya masih kecil, dan suaminya menyandang stroke selama 3 tahun hingga akhirnya meninggal.
Karena faktor ekonomi itu dan kondisi anak-anaknya yang masih kecillah, Duniati berprofesi sebagai terapis pijat plus-plus. Saudara, anak-anak, dan tetangganya mengetahui hal itu, ia tak menutup diri.
"Daripada ditutup-tutupi terus mereka banyak nanya, bukan maunya saya juga begini tapi tidak ada pilihan lain," ungkap Duniati.
Rasa sedih atas penyesalan masa lalunya kadang membuatnya stres. Terkadang, pelanggannya terdahulu masih sering memanggilnya. Tapi dia ingat sisa umur dan anak-anaknya yang telah dewasa membuatnya sabar untuk kembali ke jalan yang benar.
Dia keluar dari panti sosial dengan bekal dana bantuan pemerintah sebesar 12 juta rupiah yang kemudian ia gunakan untuk awalan membangun rumah. "Dari bantuan pemerintah saat keluar saya membuat rumah karena nggak punya rumah. Sebenarnya tidak cukup, akhirnya saya dekati pemerintah melalui Pak Menteri Sosial ketika berkunjung ke sini, tahun 2014. Saya dibantu dibuatkan rumah, lalu saya mulai membuat usaha dagang dodol dibantu pemerintah. Makanya ayo dagang jangan sampai dapur wanita morat-marit, sulit kalau tidak ada hidayah Allah mereka akan tergoda ke jalanan karena kalau jadi WTS modal bedak aja, nggak capek," kata Duniati.
Duniati punya pesan khusus kepada para PSK yang masih berkeliaran di luar sana. Dia meminta kepada mereka untuk jangan ragu mengakhiri dunia gelap yang tak ada ujungnya.
"Bagi ibu sangat berharga tempat ini (panti sosial), kenapa kalian pada takut. Di sini benar-benar dianggap manusia, dibina dan dikasih bantuan," tutur Duniati.
(fjp/fjp)












































