Pengamat: RI Tak Siap Perang Terbuka Soal Ambalat

Pengamat: RI Tak Siap Perang Terbuka Soal Ambalat

- detikNews
Kamis, 10 Mar 2005 15:22 WIB
Jakarta - Pengamat militer dari FISIP UI Andi Widjajanto menilai Indonesia tidak siap menghadapi Malaysia jika harus digelar perang terbuka untuk mempertahankan Blok Ambalat.Meski secara matematis armada dan personel TNI AL lebih banyak dibandingkan Malaysia, negeri jiran tersebut masih unggul dari sisi negara-negara aliansi yang dimilikinya."Secara matematis armada tempur RI memang lebih unggul ditambah lagi personel TNI AL yang jumlahnya tujuh kali lipat, yaitu 56.000-an personel bila dibandingkan Malaysia yang hanya 8.000-an personel. Namun dalam peperangan hitungan matematis tidaklah mutlak sebagai penentu kemenangan dalam perang," tutur Andi. Selain itu, lanjut dia, Indonesia juga tidak memiliki negara-negara aliansi seperti Malaysia yang memiliki negara aliansi yaitu Singapura, Australia dan Selandia baru."Artinya bila memang perang terbuka akan dilakukan, maka Malaysia akan mendapat bantuan dari negara-negara aliansinya tersebut," kata Andi dalam diskusi mengenai Ambalat di Perpustakaan FISIP UI Depok, Kamis, (10/3/2005).Sebagai data perbandingan, armada tempur TNI AL memiliki diantaranya 10 kapal perusak kawal rudal, empat kapal cepat rudal, dua kapal cepat torpedo dan 16 kapal perusak kawal, dan bila ditambah armada pendukung tempur lainnya Indonesia memiliki 127 kapal perang.Sedangkan Malaysia, Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) memiliki empat kapal jenis frijate, enam kapal jenis corvete dan delapan kapal misil. Jika ditambah armada tempur lainnya Malaysia memiliki 55 buah kapal perang.Namun bila dilihat dari sisi kesiapan armada itu sendiri, kata Andi, banyak kapal-kapal Indonesia yang tidak layak tempur. Misalnya, hanya 40 persen dari 17 kapal fregat yang dimiliki RI yang layak tempur.Untuk armada udara, Indonesia juga tidak memiliki skuadron tempur yang lengkap. RI hanya memiliki 12 pesawat F16, dan hanya empat yang layak terbang. (umi/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads