Lemari, lampu hias, kasur, bangku juga alat pendingin ruangan (AC) mulai dikeluarkan para pemilik atau anak buahnya, Minggu (21/2/2016). Beberapa orang tampak bahu-membahu mengangkut perabotan di Kafe Adem dan Kafe Topone.
Pemprov DKI memang sudah mengeluarkan surat peringatan pertama (SP-1) bagi warga Kalijodo untuk mengosongkan bangunan. Ini mungkin jadi alasan bagi mereka memilih untuk mengemasi harta benda dari kawasan yang dikenal sebagai lokalisasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Aditya Fajar Indrawan/detikcom |
Sementara itu garis polisi juga membentang di sejumlah kafe termasuk di Kafe Intan milik Daeng Aziz. Di tempat ini, polisi yang melakukan operasi pemberantasan penyakit sosial masyarakat bersama personel TNI, menemukan senjata tajam dan anak panah.
Garis polisi di Kafe Intan dibentangkan di pintu masuk dan pintu keluar. Tampak sejumlah polisi berjaga di sekitar lokasi. Penjagaan yang sama juga dilakukan polisi di kafe-kafe Jl Kepanduan, Penjaringan, Jakarta Utara.
Foto: Aditya Fajar Indrawan/detikcom |
Polda Metro Jaya kini tengah menyelidiki pemilik senjata tajam dan ratusan anak panah yang ditemukan pada Sabtu (20/2).
"Untuk penemuan ratusan senjata tajam termasuk anak panah itu masih kami selidiki siapa pemiliknya termasuk untuk apa benda-benda tersebut disimpan di situ," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti kepada detikcom, Minggu (21/2).
Foto: Aditya Fajar Indrawan/detikcom |
Krishna mengatakan, pihaknya akan memeriksa sejumlah saksi-saksi di Kalijodo terkait temuan sejumlah barang bukti senjata tajam, termasuk alat kontrasepsi kondom.
"Saya belum bisa menyimpulkan itu punya siapa. Yang jelas itu ditemukan di sebuah kafe dan ini masih kami selidiki," imbuh Krishna. (fdn/nwk)












































Foto: Aditya Fajar Indrawan/detikcom
Foto: Aditya Fajar Indrawan/detikcom
Foto: Aditya Fajar Indrawan/detikcom