Razman yang mengenakan jas warna hitam ini langsung merapat menemui Daeng Aziz. Ia akan menganalisa apakah ada pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan polisi dalam penggerebekan semalam.
"Ya silakan cari, kalau memang di situ ada sajam seperti apa. Tapi sekali lagi saya katakan, bahwa saya akan dalami kalau memang di situ ada, misalnya pelanggaran-pelanggaran, akan kita foto. Seperti saya katakan tadi, jangan diganggu saya sampai datang, kita foto," katanya di Kalijodo, Sabtu (20/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalaupun ada yang ditemukan di Kafe Intan itu saya juga sering diskusi dengan beliau, ditemukan sesuatu. Bukan berarti ada hubungannya dengan Daeng Aziz," ujarnya.
Meskipun Daeng Aziz kerap menyebut dirinya sebagai tokoh Kalijodo, Razman menegaskan bahwa kliennya itu bukan koordinator. Menurutnya, Daeng Aziz tidak menggerakkan orang-orang di Kalijodo.
"Terhadap keberadaan Pak Daeng, sudah saya katakan berkali-kali, beliau itu bukan koordinator, bukan orang yang mengarahkan kelompok-kelompok itu," tuturnya.
Namun demikian, ia menghargai razia yang dilakukan oleh aparat Polri dan TNI. Pihaknya saat ini masih menunggu hasil tes urine kepada warga Kalijodo yang terjaring razia semalam.
"Nah, saya juga dapat info tadi ada beberapa yang sebentar lagi akan saya kroscek ke lapangan ke tim kami. Berapa orang yang sebenarnya dinyatakan positif narkoba setelah tes urine. Kemudian bagaimana pelaku yang diduga menggunakan atau konsumsi narkoba tersebut," kata Razman.
Namun Razman mempersoalkan anggota Polda Metro Jaya yang terlibat dalam penggerebekan semalam. Ia mempertanyakan mengapa Polda Metro Jaya semalam melakukan penggerebekan, sementara siangnya ada operasi Pekat.
"Hari ini kan ada operasi Pekat. Kemudian kemarin malam yang dibuat Pak Krishna Murti itu apa? Yang datang itu tidak ada satupun anggota Polsek Penjaringan. Itu murni dari Polda. Saya akan berkirim surat, apakah itu izin beliau?" kata Razman.
Razman juga meminta Khrisna tak mengaitkan kejadian tahun 2002 saat masih menjabat sebagai Kapolsek Penjaringan dan berhadapan dengan Daeng Aziz. Saat itu Khrisna nyaris ditembak oleh Daeng Aziz.
"Nah, persoalan masa lalu, saudara Daeng Aziz dengan Saudara Krishna Murti beberapa tahun yang lalu ketika menjadi Kapolsek jangan dibawa-bawa ke sini. Tidak ada hubungannya. Maka saya katakan, kalau dapat dibuktikan beliau di luar SOP-nya, maka akan saya laporkan ke Propam," kata Razman. (khf/fjp)











































