Sosialisasi di Banten, Tantowi Bicara Soal Game Anak-anak dan ISIS

Sosialisasi di Banten, Tantowi Bicara Soal Game Anak-anak dan ISIS

Ahmad Toriq - detikNews
Sabtu, 20 Feb 2016 16:33 WIB
Foto: Ahmad Toriq
Jakarta - Bakal cagub Banten Tantowi Yahya terus bergerilya mensosialisasikan diri ke masyarakat provinsi tetangga DKI Jakarta itu. Agendanya di akhir pekan ini adalah menghadiri acara pelantikan pengurus Gerakan Muda Mathla'ul Anwar (Gema MA) di Tangerang.

Dalam acara pelantikan tersebut, Tantowi diminta berpidato. Dalam pidatonya, anggota Komisi I DPR itu bicara soal radikalisme, khususnya soal ISIS.

"Setidaknya ada tiga faktor yang membuat anak-anak muda di luar Iraq dan Syria terpikat propaganda ISIS. Pertama, alasan ekonomi. Kedua, pemahaman agama yang doktriner, dan ketiga pengaruh teknologi, khususnya game-game kekerasan," ujar Tantowi dalam siaran pers kepada detikcom, Sabtu (20/2/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alasan ekonomi, lanjut Tantowi, menjadi faktor pemikat bagi anak-anak muda dari negara berkembang yang kebetulan banyak berpenduduk Islam di dalamnya. Isu yang berkembang, untuk anak-anak muda dari luar negeri, ISIS menawarkan gaji hingga USD 3.000 per bulan. Lalu, soal faktor pemahaman agama yang doktriner, membuat anak muda tidak memiliki ruang dialog bagi perbedaan di lingkungannya.

Faktor pertama dan kedua banyak memikat anak-anak muda di negara berkembang dan miskin. Namun ternyata, seiring perjalanan waktu, banyak juga anak muda dari negara-negara maju bergabung ke ISIS, sehingga membuat banyak pihak bertanya soal motivasi mereka.

"Jawabnya, mereka terpengaruh dari game-game yang dimainkan sejakΒ  kecil," tambah Tantowi. Ironisnya saat ini persebaran game-game yang memuat kekerasan marak di Indonesia.

"Untuk itu orang tua harus mewaspadai game-game yang dimainkan anak-anak kita, khususnya game action yang penuh darah dan kekerasan," tambah penyuka musik Country ini.

Keyakinan Tantowi ini juga telah menjadi kajian pemerintah dan DPR untuk mengawasi distribusi game-game kekerasan.

"Bahkan sebelum ada niat mengawasi itu, saya sudah membuktikan bahwaΒ  pengaruh game sangat besar bagi anak-anak. Misalnya anak saya yang hanya saya kasih game bola, ternyata setelah besar iaΒ  ingin memainkan bola beneran, dan sekarang menjadi pemain sepakbola," imbuhnya.

Bayangkan, tambah Tantowi, bila anak-anak sejak kecil memainkan game-game kekerasan di atas, maka besar kemungkinan mereka akan termotivasi mencoba kekerasan riil ketika remaja. (tor/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads