Kapolda Metro: Operasi Pengamanan Kalijodo Harus Humanis, Jangan Arogan

Kapolda Metro: Operasi Pengamanan Kalijodo Harus Humanis, Jangan Arogan

Kartika Sari Tarigan - detikNews
Sabtu, 20 Feb 2016 05:20 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian memimpin upacara apel gabungan Polri dan TNI sebelum menuju Kalijodo, Jakarta Utara. Apel ini bertujuan untuk mengamankan kawasan Kalijodo dari penyakit sosial masyarakat sebelum ditertibkan.

Dalam instruksinya, Irjen Tito mengingatkan Kalijodo merupakan daerah yang terdapat pelanggaran hukum mulai dari narkoba, senjata tajam, minuman keras, sampai premanisme. Ia pun mengingatkan kejadian kecelakaan kendaraan Fortuner yang menabrak pesepeda motor.

"Seperti kita tahu beberapa minggu yang lalu terjadi peristiwa pengunjung mabuk dan kemudian menggunakan kendaraan Fortuner menabrak dua orang di pagi hari. Di saat itu dan empat orang itu meninggal dunia, jangan dianggap remeh sederhana," kata Irjen Tito dalam arahannya di upacara apel gabungan personel Polri dan TNI di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (20/2/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menekankan dalam operasi pengamanan yang akan digelar hari ini disasar oknum masyarakat yang memiliki senjata tajam, pengguna narkoba, sampai premanisme. Dalam aksi penertiban penyakit sosial masyarakat ini, diimbau aparat petugas tak menggunakan senjata api.
Foto: Kartika Sari Tarigan/detikcom

"Tidak ada senjata api. Penggunaan senjata api hanya perwira tertentu saja yang ditunjuk, yang lain jangan membawa senjata api, kita menggunakan senjata yang tidak mematikan," tuturnya.

Bila operasi pengamanan hari ini berhasil dilakukan maka penegakan hukum dari potensi penyalahgunaan bisa dilakukan.

"Berhasil mengatasi potensi resistensi yang ada di situ dan kita bersihkan dengan baik, dari premanisme bukan penertiban penggusuran, murni operasi penegakan hukum," sebut jenderal bintang dua itu.

Kemudian, diingatkan lagi, dalam operasi pengamanan ini mesti dilakukan secara tertib dan tak berlebihan. Bila ada perempuan yang diamankan maka petugas Polwan yang melakukannya.

"Jangan sampai ada korban, jelaskan bahwa ini adalah operasi penegakan hukum, bukan penggusuran. Tata cara harus tertib, jangan berlebihan arogan, humanis kalau ada ibu-ibu nanti polwan harus tampil," ujarnya.

(hty/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads