"Muhammadiyah dan Umat Islam Indonesia kehilangan seorang tokoh mumpuni. Semoga lahir Watik-watik baru," kata Din yang juga mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah ini kepada detikcom, Sabtu (20/2/2016).
Watik berlatar belakang aktivis Pelajar Islam Indonesia sedari remaja. "Dan latar akademik sebagai dokter ahli bedah," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahmad Watik (Foto: Akun Google+ Watik) |
Kepiawaiannya dalam berdakwah telah tercatat di perjalanan Muhammadiyah. Dia mempengaruhi konsep tentang tantangan dan strategi dakwah yang dikeluarkan Ketua Majelish Tabligh PP Muhammadiyah Amien Rais pada 1985.
Saat PP Muhammadiyah dipimpin Syafii Maarif, Watik memberi pengaruhnya dalam perumusan konsep strategi dakwah kultural. Strategi dakwah ini penting sekali untuk menghadapi dinamika masyarakat.
"Begitu pula, perkembangan ICMI awal 1990an, Almarhum banyak memberi sumbangan pemikiran. Selain sebagai konseptor, Almarhum juga piawai melaksanakan konsepnya dalam mekanisme keorganisasian," imbuh Din.
Dia juga adalah mantan Sekretaris Presiden BJ Habibie. Tokoh kelahiran 8 Februari 1948 itu telah tutup usia pada Jumat (19/2) kemarin. (dnu/hty)












































Ahmad Watik (Foto: Akun Google+ Watik)