Kemenristek Dikti Jalin Kerja Sama Penelitian dengan Swedia

Kemenristek Dikti Jalin Kerja Sama Penelitian dengan Swedia

Hardani Triyoga - detikNews
Sabtu, 20 Feb 2016 02:35 WIB
Kemenristek Dikti Jalin Kerja Sama Penelitian dengan Swedia
Foto: Kemenristek Dikti
Stockholm - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohamad Nasir melakukan kunjungan ke Swedia. Kunjungan kerja ini bertujuan meningkatkan kerjasama di bidang penelitian.

Sebagaimana disampaikan keterangan pers Kemenristek Dikti yang diterima detikcom, Sabtu (20/2/2016), puluhan peneliti asal Swedia akan datang ke Indonesia.

"Pada tahun 2016 ini, Kemenristek Dikti ingin meningkatkan kerjasama dengan mendatangkan sekitar 60 peneliti Swedia yg akan datang ke Indonesia untuk penelitian serta mengimplementasikan projek kerja sama strategis lainnya demi peningkatkan kerjasama untuk kedua negara," ujar Nasir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Nasir melakukan kunjungan ke Swedia dari 16 hingga 21 Februari 2016. Dalam kunjungan itu Menteri Nasir didampingi Dirjen Kelembagan Iptek dan Dikti Patdono Suwignjo, Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti Ali Ghufron, dan Staf Khusus Lukmanul Khakim.

Ini merupakan kunjungan balasan atas kunjungan Swedia sebelumnya. Beberapa tahun lalu ada delegasi pimpinan Perguruan Tinggi dari Swedia yang mengunjungi Indonesia untuk kerjasama di bidang pendidikan dan riset.

Dalam kunjungan ke Swedia kali ini, Menteri Nasir bertemu dengan Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset Swedia, Helene Hellmark Knutsson. Mereka mengunjungi Karolinska Institute Swedia, KTH Royal Institute of Technology, Lund University dan Ideon Science Park Swedia, serta bertemu dengan pelajar Indonesia.

Ruang lingkup kerja sama meliputi peningkatan kerja sama, pertukaran informasi dan pengalaman dalam bidang riset sains. Selain itu, mendorong dan memfasilitasi institusi di Indonesia serta Swedia yang berminat melakukan kerja sama di bidang riset dan inovasi. Kemudian, meningkatkan program pertukaran ilmuwan/peneliti, tenaga ahli, dosen dan mahasiswa.

"Kerjasama dengan Swedia merupakan salah satu kerjasama antar Negara yang konstruktif, terutama di bidang riset dan pendidikan yang saat ini masih sangat perlu ditingkatkan. Hal ini merupakan loncatan yang baik bagi peran riset dan inovasi di Indonesia sekaligus mempererat dan memperluas akses Pendidikan Tinggi di Indonesia." kata Nasir.

Swedia saat ini merupakan negara yang berada di posisi ke-3 dalam Indeks Inovasi berdasarkan Global Inovation Index (GII). Saat ini sekitar 150 pelajar Indonesia belajar di Swedia baik di perguruan tinggi swasta maupun negeri. Mereka adalah penerima beasiswa LPDP, setidaknya ada enam perguruan tinggi yang sudah bekerjasama dengan LPDP. Saat ini banyak ilmuwan yang sudah melakukan kerja sama di bidang pendidikan dan riset.

(dnu/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads