Menanggapi niatan Lulung, pria yang akrab disapa Ahok itu langsung menolaknya. Sebab menurut Ahok, langkah tersebut hanya 'gaya-gayaan'.
"Dia mau fasilitasi apa? Mau menyampaikan apa? Orang ada surat (Surat Peringatan atau SP 1) kok. Mereka mau gaya-gayaan saja tuh. Lu (Anda) kayak enggak kenal Taufik sama Lulung saja," seloroh Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (19/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nyari panggung lah. Gue juga enggak ngerti itu berdua maunya ngapain. Harusnya kan DPRD mendukung Pemda dong, sudah saya jelasin kok. Bukan cari-cari atau bela-belain gimana," sambungnya.
"Kamu harus bedakan, kalau kamu itu ngelanggar aturan boleh lah kamu macam-macam panggil. Kita lagi menegakkan Perda kok, masa DPRD enggak dukung? Mau dialog apaan? Protap kita sudah jelas," tutup Ahok.
Seperti diketahui, pagi tadi ratusan warga Kalijodo berdemo di depan Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Mereka menuntut ganti rugi lahan dan bangunan yang akan ditertibkan Pemprov DKI.
Pada Kamis (18/2), Pemprov DKI telah melayangkan Surat Peringatan (SP) 1 kepada warga untuk meruntuhkan bangunannya, waktu yang diberikan pun selama 7 hari ke depan. Kalau tidak juga diratakan dengan tanah secara sukarela, maka Pemprov akan memberi SP 2 yang memberi waktu selama 3 hari. Masih enggan dilakukan juga, maka Pemprov melayangkan SP 3 dan diberi waktu 1 hari. Terakhir, bila tetap tidak diindahkan maka Pemprov akan langsung membongkar atas dasar Surat Pembongkaran Bangunan (SPB). (aws/dnu)











































