Sempat Terhambat Gajah Liar, Tim BBKSDA Riau Akhirnya Obati Gajah yang Luka

Sempat Terhambat Gajah Liar, Tim BBKSDA Riau Akhirnya Obati Gajah yang Luka

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Jumat, 19 Feb 2016 16:49 WIB
Foto: Dokumentasi BKSDA Riau
Jakarta - Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bersama tim aktivis lingkungan akhirnya bernafas lega. Mereka telah berhasil mengobati dua ekor gajah liar sakit setelah sebelumnya mendapat perlawanan dari kelompok gajah liar.

Proses evakuasi dua ekor gajah liar yang sakit terdiri induk dan anaknya sempat tertunda. Ini karena adanya gajah jantan liar yang terus menghalangi tim gajah jinak.

"Alhamdulilah, proses memisahkan dua gajah yang sakit dari kawananannya akhirnya kemarin sore berhasil. Dari sana, tim medis dari Veswic langsung melakukan pengobatan. Proses pengobatan dari sore sampaii malam pukul 22.00 WIB baru selesai," kata Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau, Supartono dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (19/2/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Supartono menjelaskan, dua gajah liar yang sakit yang pertama diobati adalah gajah anakan usia sekitar 5 tahun. Gajah anakan ini mendapatkan luka di kaki sebelah kiri.

"Di kaki kirinya tim medis dari Veswic menemukan benang nilon yang masih melilit. Lilitan benang nilon tersebut yang menimbulkan luka. Benang nilon tersebut, diduga kuat merupakan jeratan yang dibuat masyarakat," kata Supartono.

Diperkirakan, benang nilonย  sudah cukup lama menjerat bagian kaki gajah. Karena lamanya, sehingga akhirnya menimbulkan luka yang membuat pincang saat gajah melangkah.

Setelah gajah anakan selesai diobati, selanjutnya adalah si induk. Induk gajah diperkirakan usianya lebih dari 20 tahun ini mengalami luka di bagian ekornya. Ekor gajah ini putus di bagian pangkalnya yang menimbulkan luka.

"Induk gajah ini tidak lagi mempunyai ekor karena putus. Bisa jadi ini ulah manusia yang dengan sengaja melukai gajah tersebut," kata Supartono.

Dalam proses pengobatan gajah liar yang terluka karena jeratan ini, pihak BBKSDA Riau dibantu para aktivis. Mereka adalah, WWF Indonesia, Veswic, himpunan penggiat alam (Hipam).

"Kami ucapkan terima kasih kepada para aktivis yang sudah memberikan bantuan untuk mengobati gajah yang sakit. Ini termasuk hitungan cepat, dalam 3 hari kita sudah dapat mengobati 3 ekor gajah liar," kata Supartono.

Walau demikian, katanya, tim masih melakukan monitoring terhadap 3 ekor gajah yang baru selesai diobati.

"Jadi tim masih berada di lokasi hingga beberapa hari kedepan. Gunanya memantau pasca pengobatan," tutup Supartono.

(cha/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads