Gubernur Ganjar Naik Motor Trail Blusukan di Jalan Tembus Banjarnegara-Kebumen

Gubernur Ganjar Naik Motor Trail Blusukan di Jalan Tembus Banjarnegara-Kebumen

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Jumat, 19 Feb 2016 07:22 WIB
Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom
Banjarnegara - Raungan motor trail menggema di hutan pinus Desa Srisip, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Suara yang menggema di dataran tinggi itu berasal dari motor rombongan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo yang blusukan memantau lokasi untuk jalan tembus Banjarnegara-Kebumen.

Ganjar awalnya menyusuri jalan yang sudah diaspal menggunakan mobil. Meski beraspal, medannya cukup berat karena menanjak dan berkelok di antara pepohonan pinus. Tidak sedikit permukiman di dalam hutan tersebut, salah satunya Desa Pagedongan.

Perjalanan menggunakan mobil berhenti di ujung jalan beraspal. Di sana sejumlah motor trail sudah menunggu termasuk milik BPBD setempat. Ganjar kemudian membonceng salah satu motor, demikian juga dengan Bupati Banjarnegara, Sutedjo Slamet Utomo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Angling Adhitya Purbaya - detikcom


Menggunakan motor tersebut, medan terjal dilalui, membelah hutan pinus hingga ke puncak pegunungan. Akses yang dilalui hanya berupa jalan tanah kecil berlumpur kemudian berbatu sejauh 3 kilometer.

Perjalanan berhenti di pertigaan jalan tanah perbatasan Banjarnegara-Kebumen. Saat itu Ganjar mencari rumah untuk menumpang kamar mandi. Ternyata hanya berjarak sekitar 200 meter, ada rumah yang sudah masuk wilayah Kabupaten Kebumen.

"Waduh saya tidak menyangka, pak Gubernur sampai sini," ujar wanita penghuni rumah, Kamis (18/2/2016) sore.

Ganjar dan rombongan kemudian melintasi medan terjal itu lagi untuk kembali ke titik keberangkatan. Di sana ternyata Ganjar sudah disambut warga yang sumringah melihat pemimpinnya.

"Pak Ganjar, ini kayak mimpi, bapak sampai sini," teriak salah satu perempuan yang menyerbu Ganjar untuk bersalaman.

Jalan terjal yang ditinjau tersebut merupakan rencana pembangunan Banjarnegara-Kebumen ruas Srisip-Sadang. Masih perlu sekitar Rp 12,5 miliar lagi untuk meneruskan jalan yang sudah diaspal hingga ke Sadang (Kebumen).

"Proses harus lebih tertata dan serius karena izinnya tadi Perhutani kita tanya, 'ini kewenenangan pusat,' katanya, oh lebih bagus berarti, buat saya kewenangan pusat lebih baik," jelas Ganjar.

Dari hasil blusukannya, Ganjar menilai pembangunan jalan tembus Banjarnegara-Kebumen tersebut masih butuh banyak usaha karena harus mengepras perbukitan. Nantinya jika jalan tembus sudah rampung dibangun, maka perekonomian dua daerah akan meningkat.

"Bertahap akan kita lakukan, memang tadi setelah naik kemudian turun memang bukitnya banyak yang harus dikepras, ya, harus ditata lagi," ujarnya.

Angling Adhitya Purbaya - detikcom


Dari pantauan detikcom, jalur terjal itu ternyata sudah dimanfaatkan oleh sejumlah warga yang bermukim di sekitar hutan. Ada yang berjalan kaki, ada juga yang nekat menerjang menggunakan motor bebek biasa.

"Kalau ini bisa lewat, jalur ekonominya luar biasa," tegas Ganjar.

Jika dilihat dari kondisinya, jalan tersebut akan dibangun dengan beton dan aspal tergantung medannya. Pengerjaannya pun paling cepat rampung dilakukan yaitu 2 tahun.

"Ini masih bergantung prasyarat, mungkin kalo bisa multi years ya 2 tahun. Kalau-kalau lho, ya. Jadi kalau izinnya beres, itu paling cepet," katanya.

(alg/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads