Pria yang tak lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu menceritakan, karya itu berawal dari banyaknya barang-barang bekas yang teronggok di pojokan bengkel motornya. Ditambah jalan di depan bengkelnya yang berlubang. Sariman lalu mengolah barang yang ada untuk menciptakan mesin roller mini atau slender yang biasa digunakan untuk menggilas, memadatkan atau mengeraskan aspal jalan raya.
"Ini ada mesin diem aja kok tidak dimanfaatin, itu mesin rotari buat mesin traktor yang ada giginya maju mundur. Mesin ini dulu saya beli sekitar 1 tahun lalu, ini saya kumpulin. Lalu saya coba untuk buat slender, karena di depan bengkel sini kan jalannya berlubang. Terus kalau bisa dijadikan barang berguna, dan saya jadikan slender saja. Sedikit demi sedikit saya rakit," kata Sariman saat mencoba slender buatannya, Kamis (18/2/2016).
![]() |
Ayah empat anak ini menciptakan mesin roller mini atau disebut juga double drum roller, tandem roller, compactor atau taping itu hanya menggunakan barang dan mesin bekas seperti pompa angin atau kompresor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sementara untuk membuat roda depannya berat, Sariman terinspirasi dari sebuah hadphone yang saat bergetar akan menimbulkan berat. Ide membuat berat dengan getaran itu dia praktikkan dengan memasang mesin pompa air di depan rollernya tersebut.
"Kalau ada getarannya bisa tambah berat, idenya itu liat dari HP yang ketika bergetar terasa berat, jadi ketika alat itu bergetar akan memberatkan roda depan slender. Saya sudah coba dulu dan berhasil bisa memadatkan, tapi tadi tidak dipakai karena belum sempurna dan masih uji coba. Kalau gagal saya tidak enak," kata Sariman yang sedang dapat order merapikan jalan di SPBU mini di desanya itu.
![]() |
Dia menjelaskan, saat membuat roller atau slender mininya tersebut tidaklah selalu mulus, kegagalan saat uji coba sering dia alami. Salah satunya ketika dirinya mencoba memadatkan jalanan di depan rumahnya yang berlubang, karena slender mini buatannya belum berat. Akhirnya roda slender yang dibuat dari pipa besi tersebut sering selip.
Maka dari itu selain menggunakan mesin pompa air untuk menggetarkan roda depan, dia juga menggunakan pasir yang ditaruh diatas slendernya sebagai pemberat.
"Karena belum berat jadi sering selip, terus cari cara pakai apa yang supaya tidak bikin selip. Lalu saya kasih pasir kok bagus, terus saya tambahin lagi dan tambahin lagi dan berhasil," jelasnya.
![]() |
Uji coba di jalan di depan bengkelnya yang rusak dia tambal dengan menggunakan cabluk (batu kapur) yang murah, dibandingkan batu split. Dengan berpura-pura mengajak tetangganya melakukan kerja bakti, dia keluarkan slender buatannya sambil melakukan percobaan.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini