Bupati Yoyok berkunjung ke kantor detikcom, Jl Warung Jati Barat, Jakarta Selatan, Kamis (18/2/2016). Tanpa pengawalan khas pejabat, sang bupati yang mengenakan kemeja lengan panjang digulung, celana jeans dan sepatu kets ini hanya didampingi dua orang rekannya.
Foto: Reno/detikFoto |
Dalam perbincangan dengan redaksi detikcom, Yoyok banyak bicara soal pembangunan sumber daya manusia di daerahnya. Banyak hal-hal terkait birokrasi yang dibenahinya. Birokrasi korup, kebocoran anggaran, dan proyek-proyek siluman diberantas. Sepak terjang Yoyok pun banyak diganjar penghargaan, salah satunya Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu yang menjadi program andalan Yoyok di Batang adalah soal penghematan listrik. Berkat sentuhan tangan dinginnya, efisiensi penggunaan listrik di Kabupaten Batang bisa ditingkatkan, hingga tagihannya bisa dihemat hingga 50 persen. Purnawirawan Mayor Artileri ini berjanji akan mengungkap kiat-kiatnya menghemat listrik dalam waktu dekat untuk kepentingan nasional.
Foto: Reno/detikFoto |
Tak hanya jago berhemat, Yoyok juga ahli mengefisienkan penyerapan APBD daerahnya yang jumlahnya hanya Rp 1,4 triliun. Pria 43 tahun ini berhasil mendorong penyerapan anggaran daerah Batang hingga 90 persen.
"Penyerapan tiap tahun minimal 90 persen. Coba bayangkan jika DKI bisa disetting 90 persen," ujarnya mengacu pada besarnya APBD DKI yang mencapai Rp 67 triliun.
Nah, bicara soal Ibu Kota, Yoyok menjawab isu-isu seputar Pilgub DKI yang menyeret-nyeret namanya. Pengusaha konveksi ini menegaskan ingin menyelesaikan jabatannya di Batang hingga tahun 2015.
"Biarkan saya fokus menyelesaikan jabatan saya di Batang. Saya ingin 'menjual' Batang agar lebih dikenal," pungkas Yoyok. (tor/van)












































Foto: Reno/detikFoto
Foto: Reno/detikFoto