"Ada (caketum) yang dicurigai bagi-bagi duit. Sudah disinyalir ada (caketum dengan politik transaksional) dan ada pengakuan. Pengurus DPD I bertemu dengan saya untuk bilang itu," kata Nurdin saat dihubungi, Kamis (18/2/2016).
Namun, Nurdin belum mau membuka siapa nama caketum yang diduga tersebut. Dia mengaku masih mengumpulkan bukti. Namun menurut Nurdin, uang yang dibagikan bukan dalam bentuk rupiah tapi dolar Singapura. Uang itu ditukar dengan surat dukungan caketum Golkar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayang Nurdin masih merahasiakan siapa nama caketum Golkar yang membagi-bagi uang jelang munas itu. Namun beberapa caketum Golkar memang sudah mulai berkeliling Indonesia mengumpulkan dukungan. Nurdin Halid mencatat sejumlah laporan dari pengurus daerah yang sudah melapor soal money politics ini.
"Sementara, pengakuannya ada dari Sulawesi Utara (Sulut). Ada keresahan di bawah," ungkap Nurdin tanpa mau menyinggung siapa caketum Golkar yang baru mengunjungi Sulut.
Nurdin mengingatkan agar caketum Golkar tidak mempraktikkan politik transaksional. "Kalau ada yang transaksional laporkan, kalau perlu ke KPK," tegasnya.
Lalu siapa gerangan caketum Golkar yang sempat mampir ke Sulut dan bagi-bagi duit di tengah safari poitiknya? (van/nrl)











































