Majelis-majelis Agama: Kami Menolak Propaganda, Promosi dan Dukungan ke LGBT!

Majelis-majelis Agama: Kami Menolak Propaganda, Promosi dan Dukungan ke LGBT!

Rina Atriana - detikNews
Kamis, 18 Feb 2016 13:15 WIB
Foto: Ilustrasi oleh Basith Subastian
Jakarta - Majelis agama Islam, Katolik, Budha dan Khonghucu berkomentar terkait aktivitas lesbian gay biseksual dan transgender (LGBT) di Indonesia. Mereka menyebut aktivitas LGBT sudah sangat meresahkan.

"Aktivitas LGBT sangat meresahkan masyarakat dan berdampak negatif terhadap tatanan sosial bangsa Indonesia," kata Wasekjen MUI Nazamuddin Ramli dalam jumpa pers di kantor MUI, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (18/2/2016).

Suasana jumpa pers (Rina/detikcom)

Hadir dalam jumpa pers ini pimpinan MUI Yusnar Yusuf, perwakilan dari Konferensi Waligereja Indonesia Romo Siswantoko, Perwakilan Umat Buddha Indonesia Mpu Suhadi Sendjaja, dan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia Uung Sendana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aktivitas LGBT bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran agama. Bertentangan dengan Pancasila, UUD Tahun 1945 Pasal 29 ayat (1) dan UU No 1 tahun 1974 tentang Perkawinan," jelas Nazamuddin.

Meski begitu, Majelis-majelis Agama meminta agar pelaku LBGT tak menjadi sasaran kekerasan. Mereka pantas dilindungi dari tindakan kekerasan dan disembuhkan atau direhabilitasi.

Atas pertimbangan tersebut, majelis agama selanjutnya mendesak pemerintah menghentikan segala bentuk pendanaan terhadap aktivitas LGBT. Termasuk juga penolakan terhadap upaya legalisasi LBGT di Indonesia.

"Kami Menolak segala bentuk propaganda, promosi dan dukungan terhadap upaya legalisasi dan perkembangan LGBT di Indonesia," jelas Nazamuddin.

"Mendesak Pemerintah untuk melarang segala bentuk dukungan dana yang diperuntukkan bagi kampanye dan sosialisasi serta dukungan terhadap aktifitas LGBT di Indonesia, yang dilakukan oleh pihak manapun, termasuk oleh organisasi internasional dan perusahaan internasional," paparnya.

Selain itu Majelis-majelis Agama juga menyatakan sikap mewaspadai gerakan atau intervensi dalam mendukung LGBT oleh pihak manapun dengan dalih apapun, termasuk Hak Asasi Manusia dan demokrasi. (rna/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads