Mensos Duga Awal Kisah PSK Kalijodo karena Terlilit Utang

Mensos Duga Awal Kisah PSK Kalijodo karena Terlilit Utang

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Rabu, 17 Feb 2016 16:51 WIB
Foto: Edward/detikcom
Jakarta - Mensos Khofifah Indar Parawansa mencatat PSK di Kalijodo sekitar 30 orang. Mereka terjebak ke bisnis pelacuran diduga karena terlilit utang atau termakan janji manis mendapat pekerjaan.

"Ada di antara mereka mungkin terjebak dalam utang. Akhirnya kemudian mereka terkooptasi dari utang yang melilit," ujar Khofifah usai berkunjung ke Kalijodo di Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (17/2/2016).

"Mereka ada yang mungkin dijanjikan kerja di mana kemudian akhirnya masuk pada areal prostitusi," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencananya Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan mengubah Kalijodo menjadi lahan hijau. Khofifah mendengar lokalisasi Kalijodo akan diubah menjadi taman ramah anak.

"Ini rencana mau jadi taman ramah anak. Taman ramah anak harapannya lebih kondusif untuk tumbuh kembang anak," tutur Khofifah.
Edward/detikcom


Perubahan ini berbeda dengan lokalisasi seperti Kramat Tunggak. Kramat Tunggak saat ini berubah menjadi Islamic Centre. Sedangkan Dolly berubah menjadi sentra UKM.

"Saya mengenal agak lama di Kramat Tunggak dari tahun 94. Saya cukup kenal lama di Dolly karena saya tinggal di Surabaya bersapa dengan mereka. Jadi di sini berdekatan dengan masjid, masih ada PAUD," kata dia.

Pemprov DKI memberikan 3 opsi bagi warga Kalijodo yaitu pulang kampung, alih profesi dengan pelatihan kerja gratis serta menempati rusun bagi warga ber-KTP Jakarta yang tidak memiliki tempat tinggal. Sementara Mensos menawarkan memberikan modal usaha Rp 5.050.000 atau menjadi buruh pabrik di Boyolali.

(nwy/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads