Panggung Politik Bernama Kalijodo

Panggung Politik Bernama Kalijodo

Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Rabu, 17 Feb 2016 14:55 WIB
Foto: Ilustrasi oleh Mindra Purnomo
Jakarta - Kalijodo dengan segala kontroversinya baik dari sisi pelanggaran zona hijau maupunΒ  prostitusi yang sangat kental di lokasi itu kini jadi buah bibir. Bahkan Kalijodo yang semakin populer dari sebelumnya kini seolah menjelma menjadi panggung politik.

Setelah Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan akan mengembalikan Kalijodo menjadi ruang terbuka hijau, kontroversi muncul ke permukaan. Tokoh Kalijodo bernama Daeng Aziz memimpin 'perlawanan'. Atas nama hak asasi manusia, Daeng Aziz mengadukan Ahok ke Komnas HAM.

Ini sekelumit kisah Kalijodo yang tak mau 'diratakan' kembali. Banyak alasan dibangun, penasihat hukum dilibatkan. Tak pelak kini Kalijodo benar-benar jadi isu primadona yang diperbincangkan masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Entah mungkin karena kisruh Kalijodo ini terjadi bersamaan dengan penjaringan cagub-cawagub DKI dari berbagai parpol, Kalijodo pun menjelma menjadi panggung politik. Satu per satu tokoh berdatangan ke Kalijodo.

Yang cukup menonjol adalah kemunculan musisi Ahmad Dhani ke Kalijodo yang terletak di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (15/2). Ahmad Dhani blusukan tak lama setelah dirinya dinyatakan sebagai bakal cagub DKI dari PKB.

Bahkan pentolan grup Dewa ini datang ke Kalijodo pukul 11.00 WIB, Senin (15/2/2016) bersama pengurus GP Ansor. Pria 43 tahun ini sempat menyeruput kopi bersama warga Kalijodo yang menyambutnya dengan antusias.

Mengenakan jaket loreng seragam GP Ansor yang tidak dikancingkan dan berkaos hitam, Ahmad Dhani beberapa kali menjawab sapaan warga. Suasana berlangsung cair dipenuhi canda tawa. Ahmad Dhani juga melayani permintaan anak-anak yang ingin foto dengannya. Gayanya sudah bak cagub yang tengah mendekati rakyat menjelang pemilihan DKI 1.

Namun tentu saja tak Ahmad Dhani membantah kunjungannya ke Kalijodo itu terkait urusan politik. Dewan Pembina GP Ansor DKI Jakarta tersebut menegaskan ini bukan soal kampanye Pilgub DKI.

"Kebetulan Banser menawarkan untuk ikut mengamankan saat relokasi warga. Jadi ini bukan karena kampanye pilgub, bukan pencitraan. Nantinya kalau Banser ikut mengamankan akan mengawasi petugas-petugas yang berlaku kasar," ujar Dhani kepada wartawan.

Apa yang dilakukan Ahmad Dhani di Kalijodo? Ya dia menawarkan diri menengahi warga dan pemerintah terkait rencana relokasi. Seperti lazimnya politisi, ia juga mendorong pemerintah memberikan jaminan yang layak jika akhirnya merelokasi warga.

"Saya setuju pemindahan asalkan masyarakat yang tinggal di sini diberikan kehidupan yang lebih baik. Misalnya masyakarat di sini yang sehari dapat Rp 1 juta, ketika pindah bisa mendapatkan yang lebih baik dari itu," ucap Dhani.

Setelah Ahmad Dhani blusukan ke situ, Kalijodo pun semakin populer terangkat nama besar sang musisi itu. Kini parpol mulai memasuki isu Kalijodo. Gerindra mencoba masuk ke isu Kalijodo dengan mengunjungi Ahmad Dhani ke rumahnya di Pondok Indah sore ini.

Ya kunjungan tersebut dibungkus dalam kerangka silaturahim, juga memberikan dukungan moral kepada Ahmad Dhani yang ingin maju Pilgub DKI. Namun pada akhirnya Gerindra jujur juga, mereka terang-terangan mendukung Ahmad Dhani jadi penengah di Kalijodo. Sebuah manuver politik, apa tujuannya tentu Gerindra yang lebih tahu.

"Kita mengapresiasi langkah Ahmad Dhani kemarin mengunjungi Kalijodo. Dalam konteks beberapa pengamat kan Ahmad Dhani ini banyak di-bully yah terkait Kalijodo, menurut kami nggak. Kita akan men-support Ahmad Dhani meneruskan langkah positif itu," kata Ketua Tim Penjaringan Cagub DKI Partai Gerindra, Syarif, saat berbincang dengan detikcom, Rabu (17/2/2016).

"Dia kan ingin jadi penengah, ya kita mendorong supaya Ahmad Dhani mengupayakan itu, jangan sampai ada bentrok antara Pemkot Jakut dan warga Kalijodo," lanjutnya.

Soal apa kepentingan Gerindra masuk ke isu Kalijodo, Syarif tak mau terbuka, ditegaskan semata-mata demi melindungi hak-hak masyarakat. Walaupun Gerindra punya pengalaman kurang menyenangkan ditinggalkan Ahok yang diusungnya di Pilgub DKI yang lalu.

Memang muatan politik mengiring relokasi warga Kalijodo cukup kencang. Lalu sampai kapan kontra Ahok bakal bergoyang di panggung politik bernama Kalijodo? Yang jelas Ahok tetap maju terus dalam upaya mengembalikan Kalijodo menjadi zona hijau disertai janji relokasi yang layak kepada warta Kalijodo. (van/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads