Mengenang 120 Tahun Kedatangan Orang Jawa ke Noumea

Mengenang 120 Tahun Kedatangan Orang Jawa ke Noumea

Herianto Batubara - detikNews
Rabu, 17 Feb 2016 12:19 WIB
Foto: dok. KJRI Noumea
Noumea - Ratusan masyarakat dan diaspora Indonesia dari berbagai kota hadir di Tugu Peringatan Kedatangan Orang Jawa di, Valon du Gaz, Noumea, New Caledonia. Indonesia memiliki sejarah panjang di wilayah kepulauan di Samudera Pasifik ini.

Seperti dalam siaran pers KJRI Noumea, acara digelar pada, Selasa (16/2). Acara tersebut juga dihadiri Sekjen Komisaris Tinggi Prancis, Laurent Cabrera; Wali Kota Noumea, Sonia Lagarde; Menteri merangkap Juru Bicara Pemerintah New Caledonia, Thierry Cornaille, beberapa anggota Kongres New Caledonia, dan pejabat pemerintah Provinsi Selatan.

Dalam kesempatan itu, Konjen Widyarka meletakkan karangan bunga di tugu sebagai simbol penghormatan.

"Selama Indonesia terus berada di hati, darah dan pikiran, masyarakat keturunan di New Caledonia ini akan terus menjadi bagian dari keluarga Indonesia," ucap Konjen Widyarka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rangkaian kegiatan peringatan 120 tahun ini akan dilanjutkan dengan acara Jamuan Sesepuh sebagai bentuk penghormatan kepada para orang tua di Gedung Budaya Ko We Kara, Noumea pada 21 Februari 2016. Diperkirakan lebih dari 700 masyarakat keturunan Indonesia dari seluruh penjuru New Caledonia hadir dalam acara tersebut.

Sejarah keberadaan bangsa Indonesia di wilayah Prancis yang berada di Pasifik Selatan ini, diawali dengan penetapan peraturan "Koeli Ordonantie" tahun 1880, yang salah satunya menjamin ketersedian tenaga kerja untuk perkebunan Belanda di wilayah jajahannya.

Prancis, yang menduduki New Caledonia, kemudian meminta tenaga kerja dari Pulau Jawa, untuk dipekerjakan di perkebunan kopi dan pertambangan nikel New Caledonia. Tepat 16 Februari 1896, sekitar 170 orang pekerja asal Jawa tiba di Teluk Orphelinat, Noumea, New Caledonia. Tanggal tersebut menjadi peristiwa penting yang diperingati sebagai hari kedatangan pertama kali leluhur dari Jawa ke New Caledonia.

Pada tahun 1996 saat merayakan peringatan ke 100 tahun, diaspora Indonesia membangun tugu peringatan di lokasi yang dipercaya menjadi tempat berlabuhnya orang Jawa di New Caledonia.

Seiring berjalannya waktu, jumlah pekerja asal Indonesia semakin bertambah hingga mencapai sekitar 19,500 orang. Namun demikian sejak Indonesia merdeka tahun 1945, banyak dari para pekerja Indonesia kembali ke tanah air. Para pekerja Indonesia yang masih menetap di New Caledonia kemudian terus berkembang dan berjuang untuk meraihkehidupan yang lebih layak, sebagaimana yang telah dinikmati oleh generasi keturunannya.

Menurut data dari Badan Statistik New Caledonia – ISEE, terdapat sekitar 7.000 orang keturunan Indonesia berkewarganegaraan Prancis, meskipun yang masih mengaku sebagai keturunan Indonesia hanya sekitar 3,851 orang. Sementara sisanya mengaku sebagai orang Kaledonia.

Keturunan Indonesia di Kaledonia Baru saat ini hidup sejahtera dan banyak yang berkarir di berbagai sektor mulai dari pemerintahan, militer, hingga swasta. Keturunan Indonesia yang menjabat posisi penting di antaranya Rusmaeni Sanmohamat (Anggota Kongres Kaledonia
Baru dari Partai Les Republicains - partai loyalis Prancis), Yannick Slamet (Wakil Gubernur Provinsi Utara dari Partai PALIKA - partai pro-kemerdekaan), Corine Voisin (Wali Kota La Foa dariΒ  Partai CE- Caledonie Ensemble - partai loyalis Prancis) dan Walikota Bourail, Brigitte El Arbi. (dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads