Momen Langka Saat Menteri Siti Nurbaya Memakai Kebaya

Jakarta - Kebaya adalah baju tradisional berbahan dasar tipis yang lekat dengan wanita Indonesia. Berasal dari kata Arab, Abaya, dan bentuk asli kebaya awalnya dibuat oleh Istana Majapahit.

Meski demikian, ternyata tidak semua orang suka atau sering memakai kebaya di setiap kesempatan. Dan tidak semua perempuan juga ternyata mengkoleksi kebaya, salah satunya seperti Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar atau yang akrab dipanggil Nur.

Siti saat di rumahnya (foto detikcom)

Saat berbincang dengan detikcom di rumah dinasnya di Jalan Denpasar Raya No 15, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (12/2/2016), wanita kelahiran Jakarta, 28 Juli 1956 ini ternyata hanya mempunyai dua kebaya saja. Itu pun dia simpan di rumah pribadinya di Cibubur.

"Nah, pakai kebaya itu bukan sebetulnya saya gak mau. Tapi repot banget. Perempuan itu kalau sudah bicara pakaian sempurna, itu repot sebetulnya. Misalnya, bajunya warna apa, eye shadownya, lipstiknya, cat kukunya, sepatunya, nah itu udah gawat," kata Nur.

Maka dari itu, Nur enggan memakai kebaya keseringan. Katanya, di samping lama juga mahal, akhirnya Nur memilih pakaian yang simpel saja.

Siti Nurbaya saat berkebaya (dok. pribadi)

Tim detikcom melihat di beberapa artikel dan juga dokumentasi foto mengenai Nur, memang menteri perempuan yang satu ini jarang sekali menggunakan kebaya. Berbeda dengan menteri-menteri perempuan di Kabinet Kerja lainnya yang lumayan sering menggunakan kebaya.

Menteri Siti (detikcom)

Ditemani martabak telor dan martabak manis, lagi-lagi dengan teh manis hangat, Nur kembali melanjutkan ceritanya mengenai kebaya. Karena kebayanya hanya dua, terkadang bila ada acara yang mengharuskan dirinya untuk memakai kebaya, Nur selalu pesan ke penjahit terlebih dahulu.

"Biasanya kalau saya membutuhkan pesan dulu hahaha...," tuturnya.

Nur kemudian melanjutkan cerita mengenai keluarganya terutama cucu-cucunya. Selain mengajak sang cucu ke mall, Nur ternyata suka mengajaknya berenang.

Tidak setiap minggu, namun kadang-kadang saja. Tempat berenangnya pun kadang berpindah-pindah. Nur pernah mengajak sang cucu berenang di Puncak, kemudian juga di salah satu hotel di Jakarta, atau kadang di kolam renang sekitar rumah saja.

Menteri Siti saat bekerja (Agung Pambudhy/detikcom)

Itulah yang terkadang membuat Nur bisa melupakan kepenatan sesaat tentang pekerjaan kantornya. Namun biasanya setelah selesai memanjakan cucu, Nur kembali melanjutkan pekerjaan yang sempat ia tinggalkan sejenak.


"Jadi hal itulah yang mengalihkan saya dengan pekerjaan. Kalau dulu karena cuma kerja doang masih bisa bareng-bareng tetapi setelah jadi menteri, kita harus berpikir keras dan sudah tidak perhatiin lagi bagian yang sini. Jadi betul-betul ada bagian yang hilang," terangnya. (yds/mad)