Dan memang ternyata, pembeli luar negeri menaruh minat cukup besar. Batu yang dicari banyak macamnya, tapi salah satu yang diminati Batu Bacan dengan warna hijaunya.
"Di Maluku sekarang sudah banyak bandar dari Taiwan," jelas Arief, pedagang batu Bacan dari Medan saat berbincang akhir pekan lalu.
![]() |
Arief yang berjualan lewat online shop dan media sosial Facebook dan instagram ini menyampaikan, pembeli luar negeri cukup ramai. Mereka melihat lewat media sosial, batu-batu yang dia pasang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga termahal yang pernah dia jual sampai Rp 18 juta. "Mereka itu kalau beli nggak pake nawar," jelas Arief.
Penjualan lewat media sosial dengan sasaran pembeli luar negeri memang gencar dilakukan para bandar batu akik. Dengan hestek negara-negara yang dituju biasanya pembeli datang dan melihat akun di media sosial.
Sejumlah penjual bahkan menuturkan sampai mendapat konsumen dari Italia. Barang pun dipaket ke negeri Pizza itu. Jadi batu akik Indonesia bukan hanya dipakai di dalam negeri saja, tetapi sudah menjadi koleksi orang luar.
Seperti dituturkan penjual batu lainnya Rudianto, yang berjualan lewat instagramnya @rudianto_real_stone. Pembeli dia banyak yang dari luar negeri, mulai dari Mesir sampai Taiwan.
"Saya jual sampai ke Kairo, Turki, Vietnam, Taiwan, Thailand. Mereka lihat batu yang saya pasang di Instagram," jelas warga Radio Dalam Jaksel ini.
![]() |
Harga termahal yang dia jual ke Taiwan, total batu Bacan yang dia kirim bisa melebihi angka Rp 40 juta. Bagi orang luar negeri batu Bacan disebut sebagai giok.
"Mereka suka dengan kualitas batu Indonesia," imbuh dia. Para pembeli luar negeri itu ada yang membeli bahan ada juga yang membeli batu jadi sudah dengan ikat perak atau emas.
(dra/dra)