Tak terkecuali Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar. Sejak kecil, perempuan yang akrab disapa Nur ini sudah mempunyai batu akik dan hobi mengumpulkannya. Batu akik pertamanya adalah pemberian sang ibunda.
"Saya sejak kecil sudah dikasih ibu saya batu. Jadi saya dari kecil sudah suka pakai batu-batu," kata Nur ketika berbincang santai dengan detikcom di rumah dinasnya, Jalan Denpasar Raya No 15, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (12/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pernah lihat batunya jelek, cokelat-cokelat. Ketika ketabrak dozer itu pecah dan ternyata itu Topaz, batu yang indah sekali. Warnanya merah," kenang Nur sambil sesekali membetulkan letak kacamatanya.
![]() |
Nur mengatakan batu pertama yang dibelinya adalah jenis Pirus. Batu itu dibelinya seharga Rp 900 ribu pada tahun 70an.
"Tahun 1974 atau 1975 saja harganya sudah Rp 900 ribu. Sudah mahal banget," ucap Nur.
Nur yang pernah menjabat Kepala Penelitian dan Pengembangan untuk penelitian geologi ini mengatakan kualitas batu di Indonesia bagus. Punya ciri tersendiri di setiap daerahnya.
"Ada ciri-ciri geologisnya, yang mana di daerah-daerah ada batu akiknya yang bagus," katanya.
Perbincangan santai terus berlanjut, jam sudah menunjukkan pukul 22.30 WIB, namun Nur masih bersemangat untuk menceritakan kisah hidupnya kepada detikcom. Tak ada sama sekali wajah kelelahan dari raut mukanya.
Selain akik, Nur juga sangat hobi memakai sepatu ceper. Dirinya tidak terlalu suka dengan sepatu yang memakai heels atau sepatu wanita pada umumnya.
Semenjak masih duduk di bangku sekolah, Nur selalu memakai sepatu ceper khas pria. Alasannya agar bisa leluasa saat berjalan.
"Kalau sepatu sih saya memang dari sekolah dulu sudah pakai sepatu laki-laki. Ringkes ya pakaiannya. Karena kan enteng, ringkes, pakai kaos kaki. Dari saya masuk sekolah, kita pakai sepatu laki-laki. Jalan juga jadi leluasa," jelasnya.
Hingga saat ini, meski sudah menjadi menteri, Nur tetap menggunakan sepatu cepernya untuk berangkat kerja. Nur lebih menyukai sepatu ceper merek Kickers dengan alasan harga yang terjangkau.
Dilihat di beberapa toko sepatu, harga Kickers memang tidak terlalu mahal. Sepasang sepatu dibrandol dengan harga Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu.
"Yang paling sering sih Kickers. Karena lebih murah dan sudah saya pakai sejak sekolah SMP, SMA," ucap Nur tersenyum.
(yds/slh)