Luhut: Peredaran Narkoba di LP Nusakambangan Libatkan Kalapas

Luhut: Peredaran Narkoba di LP Nusakambangan Libatkan Kalapas

Elza Astari Retaduari - detikNews
Selasa, 16 Feb 2016 00:30 WIB
Foto: Luhut saat rapat bersama Komisi I dan Komisi III di Gedung DPR, Senin (15/2/2016) (Lamhot/detikfoto)
Jakarta - Selain terkait dengan terorisme, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti soal peredaran narkoba di LP Nusakambangan. Menurutnya, peredaran di dalam sel turut dibantu oleh Kalapas.

"Saya dengan BIN dan Kapolri datang ke Nusakambangan. (Peredaran) narkoba patut diduga juga orang orang di dalam. Mereka membayar Kalapas hingga pengurusnya. Makanya mereka bisa mengendalikan," ujar Luhut dalam raker bersama Komisi I dan Komisi III di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (15/2/2016).

Menurut Luhut, meski berada di pulau tersendiri, LP Nusakambangan terlampau bebas sehingga para narapidananya dapat mengikuti jaringan terorisme dan narkoba di luar penjara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sana memang terlalu bebas. Patut diduga ada komunikasi dari sana. Ada komunikasi antara tahanan dengan mereka (jaringan teroris), lalu masuk ke tanah air. Maka kita ubah sedemikian rupa," kata Luhut.

"Kita buat agar komunikasi itu nggak bisa dilakukan. Kita buat sistem. kemarin kita temukan banyak HP dan email dan sedang diperiksa anak buah Kapolri. Begitu juga dengan narkoba," sambungnya.

Menurut Luhut, 60 persen penghuni lapas diisi oleh narapidana narkoba. Untuk itu, berbagai antisipasi dilakukan terutama agar tak lagi ada peredaran narkoba dari balik jeruji penjara.

"Semua dedengkot itu kita pindahin ke Gunung Sindur. Tapi tadi pagi saya dapat laporan dan kita belum puas. Nanti kita pergi ke sana biar nggak jadi masalah. Saya lebih menakuti soal narkoba ini daripada yang lain. Karena bisa masuk dari semua lini. Tidak di urusan agama, suku, pangkat, jabatan. Ini masalah paling bahaya," ucap Luhut.

Jenderal purnawirawan TNI ini pun meminta agar semua pihak menaruh perhatian dalam isu narkoba dan penangulangan terorisme. Semua diharapkan dapat bergandengan tangan dan saling membantu.

"Bapak ibu semua, ini masalah yang berbahaya, penegakan hukum ini kita dukung dari TNI, Polri, Kejagung dan MA. Deradikalisasi berjalan dengan bagus. Kita libatkan, MUI, NU, dan instansi agama lain untuk sama-sama menanggulangi ini," tutup Luhut.

(ear/miq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads