Bersilaturahmi, Berlayar Menyambangi Pulau Terdepan di Maluku dengan KRI dr Soeharso

Bersilaturahmi, Berlayar Menyambangi Pulau Terdepan di Maluku dengan KRI dr Soeharso

Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Senin, 15 Feb 2016 18:39 WIB
Foto: dok. Dispen Armatim
Jakarta - Berhari-hari di kapal, memberikan pelayanan bakti sosial kesehatan di pulau-pulau terdepan Indonesia menjadi tantangan bagi Kapal Rumah Sakit KRI dr. Soeharso. Bagaimana kisah pelayaran mulia ini?

detikcom berkesempatan mengikuti misi kesehatan TNI ke pulau-pulau terdepan Indonesia dalam pelayaran Bakti sosial Pelayanan kesehatan TNI dengan KRI dr Soeharso, sejak Kamis (4/2/2016), hingga dua minggu. Perjalanan ke pulau-pulau terdepan pun cukup lama.

Meski begitu, melakukan perjalanan laut selama berhari-hari bukanlah perkara mudah. Jika tidak pandai menghibur diri, maka kebosanan akan melanda baik para penumpang kapal yang terdiri dari berbagai dokter spesialis maupun prajurit serta awak Kapal KRI dr. Soeharso.

Cara sederhana menghilangkan jenuh ialah bersandar di pagar- pagar besi yang membentang mengelilingi kapal baik di bagian anjungan maupun geladak kapal semilir angin dan pemandangan laut biru cukup untuk menenangkan diri selama pelayaran. Tak sedikit baik crew kapal maupun prajurit memanfaatkannya untuk berfoto atau sekedar melepas lelah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan untuk mencari hiburan di tengah pelayaran panjang bukanlah perkara yang mudah. Tak seperti di daratan, di kapal semuanya serba terbatas. Hiburan seperti siaran TV, hanya ada di deck lantai lima di ruang VIP.

Adapun jaringan sinyal Handphone menjadi sebuah harta karun yang akan hilang dan timbul begitu saja. Jadi tidak heran, begitu ada sinyal meski itu sinyal GSM untuk sekedar SMS maupun telepon, maka baik prajurit dan crew kapal segera menuju deck terdekat untuk mengaktifkan alat komunikasinya.

"Ada sinyal, Lumayan bisa untuk telepon anak dan istri. Sekedar hiburan pelepas rindu saja," ucap Brigadir Istiyanto di deck saat mendapat tanda sinyal di HPnya.

Beruntung, KRI Soeharso memiliki ukuran yang cukup besar, dengan bentang kapal panjang 122 meter dan lebar 22 meter. Kapal ini terdiri atas lima lantai. Kapal buatan Korea Selatan ini memiliki fasilitas yang mumpuni bagi para crew dan penumpangnya.

Lapangan bulu tangkis, ruang fitnes, dan sebuah papan tenis meja turut dimanfaatkan para prajurit dan penumpang sipil untuk sekedar memecah kesepian sembari berolahraga.

"Kita dangdutan saja, untuk memeriahkan suasana kapal biar ngga suntuk toh," tawa Pak Edi ABK KRI dr Soeharso bagian umum.

Dalam pelayatan ke pulau terdepan ini KRI dr Soeharso boleh dibilang sukses. Adapun pasien yang diobati secara gratis total ada 8.583 orang. Pasien itu tersebar di gugusan Pulau di Maluku Barat Daya.

Dalam Misi Pelayanan Kesehatan tersebut, TNI mengerahkan 345 Tenaga Medis dan ABK terdiri dari : 168 personel Tim Kesehatan dari TNI AD, AL dan AU, 2 (dua) dr. Umum, 2 (dua) dr. Gigi, 15 Dokter Spesialis, 2 (dua) Apoteker serta 156 personel KRI dan Crew Helly.

Misi Pelayanan Kesehatan di Pulau Terluar Indonesia antara lain, Pulau Lakor, Pulau Moa, Pulau Leti, Pulau Kisar, Pulau Wetar dan Pulau Liran dengan KRI dr. Soeharso yangย  dikomandani oleh Letkol (P) Azhari Alamsyah.

(dra/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads