Pria beranak dua ini sempat berspekulasi tentang kondisi pemilik motor. Dia berpikir, mungkin pemiliknya meninggal dunia.
"Saya pikir yang punya meninggal kecelakaan. Keluarganya jadi nggak tahu motornya di mana," kata Aceng kepada detikcom di Terminal Giwangan, Yogyakarta, Senin (15/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesekali dia memanasi mesin motor agar tak mogok jika suatu saat pemilik atau keluarganya mengambil. Kebetulan lubang kunci motor agak longgar, jadi bisa menggunakan kunci motor lain untuk men-starter.
Beberapa kenalan sempat menyarankan Aceng lebih baik memakai motor bebek itu. Toh pemilik seolah lupa pada motornya. Tapi Aceng enggan.
![]() |
"Banyak yang suruh saya, pakai saja motornya. Tapi rasanya kok nggak pas. Itu bukan punya saya. Barangkali kalau yang punya sudah nggak ada, kan masih bisa berguna untuk keluarganya," tutur Aceng
Anak pemilik motor akhirnya mendatangi Aceng pada Minggu (14/2). Meski begitu, Aceng belum bisa menyerahkan motor itu. Beberapa syarat yang diminta untuk mengambil motor itu adalah surat-surat kepemilikan sah.
"Dia bilang mungkin nanti Rabu mau diambil. Nunggu BPKB-nya lagi dipos dari Madiun," kata Aceng. (sip/trw)