Daeng Aziz tiba di Gedung DPRD DKI, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (15/2/2016), pukul 12.30 WIB. Dia turun dari mobil Mercy C 280 miliknya bersama 6 orang dari Kalijodo, Jakarta Utara.
Baca juga: Kisah Kombes Krishna Murti Ditodong Pistol Preman di Kalijodo
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setibanya di titik luar, dia membuka ponselnya dan menghubungi Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana (Lulung). Lulung adalah politisi dari PPP.
"Pak Haji Lulung?" kata Aziz kepada seseorang di ujung telepon.
Agaknya bukan Lulung yang menjawab telepon itu, melainkan staf Lulung. Aziz lantas memberitahukan kepada staf Lulung agar memberi informasi kepada Lulung, Kalijodo harus dilindungi.
"Begitu... begitu...ya. Kasih tahu Pak Haji, bilang ini (Kalijodo) harus dipayungi terus," kata Aziz.
Baca juga: Begini Awal Mula Munculnya Prostitusi, Judi dan Premanisme di Kalijodo
Praktis hanya sekitar setengah jam saja rombongan dari Kalijodo berputar-putar di sisi luar DPRD. Mereka tak jadi bertemu Lulung. Salah seorang pengiring Aziz menyatakan kunjungan ke DPRD DKI ini memang tidak direncanakan sebelumnya. Mereka akhirnya berlalu setelah ditanyai wartawan. (dnu/fdn)











































