"Waktu kelihatan di trotoar, handphone (milik Bagus) sudah nggak ada," kata Hendar saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Minggu (14/2/2016) malam.
"Ke mana perginya HP milik korban?," tanya Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum terjatuh, Hendar juga mengaku tak mendengar teriakan 'kiri', seperti yang biasa diucapkan penumpang sebelum turun dari bus.
"Enggak Pak, enggak bilang mau stop atau kiri," kata Hendar.
Saat menemukan Bagus tergeletak di trotoar, Hendar melihat korban masih hidup, namun tak dapat mengucapkan apapun. "Korban enggak bisa ngomong, cuma geleng-geleng doang, masih belum sadar," kata Hendar.
Mengetahui Bagus yang masih bernapas, Hendar dan sang sopir, Mohammad Sasih bergegas membawa korban ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan. Tak lama, Bagus langsung dirujuk ke RSCM. Namun sayang nyawanya tak dapat diselamatkan akibat pendarahan di bagian kepala.
(rii/jor)