Naik Metro Mini 640, Waspadai Zona 'Kekuasaan' Copet di Jalur Karet-Thamrin

Naik Metro Mini 640, Waspadai Zona 'Kekuasaan' Copet di Jalur Karet-Thamrin

Yulida Medistiara - detikNews
Minggu, 14 Feb 2016 16:38 WIB
Foto: Dok Polsek Gambir
Jakarta - Sopir Metro Mini 640 sebenarnya tahu mana copet atau rampok dan penumpang biasa. Namun mereka mengaku takut, diancam hingga sama-sama cari makan.

detikcom mencoba naik Metro Mini 640 rute Pasar Minggu-Tanah Abang, tepatnya naik di kawasan Bendungan Hilir (Benhil) di Jalan Jenderal Sudirman hingga depan Gedung Kementerian Agama (Kemenag) di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada Minggu (14/2/2016) siang menjelang sore ini, sekitar pukul 14.00 WIB.

Suasana di dalam bus Metro Mini yang dinaiki detikcom saat itu tidak begitu ramai. Hanya ada sekitar 13 orang, 4 laki-laki dan 7 perempuan, plus sopir dan kernet. Menurut sopir Metro Mini 640 yang dinaiki, banyak sekali kawanan copet atau rampok di rute bus tanggung itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Emang sih di sini banyak banget copet, biasanya mereka 7-8 orang. Ramai-ramai gitu pura-pura nggak kenal. Mereka selalu kerja sama, nggak pernah beraksi sendirian," tutur sopir itu saat berbincang dengan detikcom di dalam bus yang dikemudikannya.

Menurut si sopir, sebenarnya kawanan copet atau rampok memiliki ciri-ciri tersendiri. Misalnya, pindah tempat duduk, suka menghalang-halangi jalan bila penumpang mau turun dan mengalihkan perhatian penumpang.

"Nanti temannya yang belakang mengambil HP atau barang di (dalam) tas terus dioper ke belakang. Abis itu nggak bisa nuduh, kan soalnya banyak orang yang mau turun," jelasnya.

Nah, bila ada penumpang yang mau turun juga, ada beberapa kawanan copet dan rampok itu pura-pura mau turun juga. Kemudian, menghalang-halangi penumpang untuk tujuan mengambil barang.

"Kalau nggak dapat ya nanti dia duduk lagi. Tapi duduknya tuh pindah-pindah. Nggak pernah nggak pindah-pindah. Selalu mepet penumpang yang mau turun.
Biasanya mereka naik barengan, tapi turunnya bisa misah-misah. Mereka pura-pura nggak kenal satu sama lain. Banyak yang bapak-bapak dan aki-aki (kakek-kakek-red) gitu," celotehnya.

Meski tahu dan bisa membedakan kawanan copet/rampok dan penumpang, dia mengaku tak berani memberikan peringatan pada para penumpang. Alasannya, takut dan pernah diancam kawanan kriminal itu.
Β 
"Sebenernya kita udah tahu sih kalau misalnya itu copet tapi takut untuk bilang misalnya 'Mbak awas hati-hati barang-barangnya ke penumpang'. Soalnya kita nggak berani untuk kasih tahu ke orangnya gitu. Pernah mereka (kawanan copet/rampok-red) waktu itu ngelemparin jendela sampai pecah," jelasnya.

Si sopir Metro Mini mengaku juga mengetahui 'daerah kekuasaan' kawanan copet dan rampok ini. Lama-lama, sopir ini memaklumi kelakuan kriminal itu.

"Ini kan daerah kekuasan dia (copet/rampok) dari Karet sampai Thamrin. Ya kita sama-sama cari makanlah. Ini kan daerah kekuasaannya dia," jelas si sopir.

Biasanya, kawanan copet itu naik dari bawah Jembatan Karet, sekitar halte busway Karet dan halte busway Dukuh Atas untuk Metro Mini 640 rute Pasar Minggu-Tanah Abang. Sedangkan rute sebaliknya, Tanah Abang-Pasar Minggu, kawanan copet biasanya naik dari kawasan Sarinah.
Halaman 2 dari 1
(nwk/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads