"Saya pikir ini modus baru yang muncul yang membuat kami dari kemeterian lainnya kaget dengan modus-modus ini. Kami dari kementerian sepakat untuk melakukan pertemuan untuk membicarakan hal ini karena ini modus-modus yang tidak disangka terjadi di Indonesia," ungkap Menteri Yohana di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan, Minggu (14/2/2016).
Menurut Yohana bagi orang dewasa yang tergabung dalam komunitas LGBT sudah banyak. Namun, untuk anak-anak masih berkembang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan akan bersama Kementerian Pendidikan dan Budaya membahas LGBT di kalangan anak-anak. "Kita harus melindungi mereka untuk modus dan situs (situs promosi LGBT) seperti ini. Saya ingin sidak ke sekolah-sekolah untuk melihat-lihat anak di sekolah," imbuhnya.
Dalam kunjungannya ke sekolah, Yohana akan mengingatkan kepada guru dan warga sekolah untuk mewaspadai kelompok anak-anak yang tergabung dalam komunitas LGBT ini. Yohana juga akan meminta pemblokiran situs yang mempromosikan LGBT, supaya anak-anak terlindungi. Peran orang tua untuk melindungi anaknya juga wajib dilakukan. Misalnya mengontrol penggunaan gadgetnya sehari hanya dua jam dan jangan membuka situs pornografi.
"Situs seperti itu harus jangan ada lagi. Saya menolak keras dengan kegiatan LGBT, apalagi anak. Kalau orang dewasa, kita melihat dari UU sementara Indonesia menerapkan undang-undang perkawinan berbeda jenis, gak ada perkawinan sesama jenis," ungkap Yohana.
"Hal-hal di luar UU yang datang itu pengaruh dari luar. Di negara kita kan masih kontroversial isunya. Ada yang menerima ada yang tidak menerima, topik yang dibilang LGBT ini harus dibuka ke publik. Harus ada kajian dari seluruh Indonesia karena kita datang dari berbagai agama. Kita membuka isu untuk merespon. Kalau memang seluruhnya menyetujui bisa dipertimbangkan, kalau tidak kami membutuhkan waktu untuk memikirkan lagi," imbuh Yohana.
Namun menurut Yohana bagi LGBT sebenarnya berhak berobat dan berhak pula untuk hidup bersama yang lain. Jadi bukan untuk mendiskreditkan atau mendiskriminasi. (ega/ega)











































