Banyak Preman di Kalijodo, Wali Kota Jakut: Tidak Mudah, Tapi Harus Berani!

Banyak Preman di Kalijodo, Wali Kota Jakut: Tidak Mudah, Tapi Harus Berani!

Elza Astari Retaduari - detikNews
Sabtu, 13 Feb 2016 12:07 WIB
Geliat Malam di Kalijodo. (Foto: Hasan Alhabshy)
Jakarta - Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi tancap gas untuk melakukan penertiban Kalijodo. Meski banyak preman yang menjaga lokalisasi itu, Rustam mengaku tak gentar untuk mengosongkannya.

Kepada detikcom, Rustam menyatakan dirinya sudah mendapat perintah langsung dari Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok). Berbagai persiapan mulai dilakukan, termasuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan TNI.

"Pak Ahok sudah memberi perintah langsung. Kalaupun tidak, dengan pernyataan yang sudah dikeluarkan beliau, kita seharusnya tanggap," ujar Rustam saat berbincang, Sabtu (13/2/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini Rustam sudah menyiapkan surat pemberitahuan agar para penghuni segera mengosongkan wilayah Kalijodo. Sebagai gantinya, ia menyiapkan sejumlah penawaran. Mulai dari latihan kerja di Badiklat, difasilitasi untuk kembali ke kampung halaman, hingga disediakan tempat tinggal di rumah susun.

Namun surat tersebut baru akan dikirimkan Senin (15/2) mendatang. Rustam mengaku untuk bisa mengirimkan surat itu, diperlukan sejumlah pendekatan kepada tokoh-tokoh berpengaruh di Kalijodo.

"Ngelempar itu nggak mudah, biasanya akan ada penolakan-penolakan, apalagi kalau yang datang dari Pemda. Makanya kita mau cari solusi," jelasnya.

Lantas bagaimana dengan keadaan preman yang melindungi lokalisasi Kalijodo?

"Memang tidak mudah, tapi namanya tugas kita harus berani," tegas Rustam.

Secara administratif sebagian besar area Kalijodo masuk wilayah Jakarta Utara. Namun ada juga sebagian kecil area Kalijodo yang masuk ke wilayah Jakarta Barat. Wali kota Jakarta Utara saat ini dijabat Rustam, sedangkan Wali Kota Jakarta Barat dijabat Anas Effendi.

Sebelumnya Ahok sudah memberi pernyataan keras. Jika Wali Kota tidak berani menertibkan Kalijodo, Ahok akan segera menggantinya.

"Wali kota merasa perlu pendekatan melulu. Kalau enggak mau pendekatan kita kirim SP 1, SP 2 dan SP 3. Pokoknya saya sudah tekankan Wali kota kalau nggak berani harus kita ganti," ancam Ahok, Jumat (12/2). (elz/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads