Cerita Guru Hebat, Mereka yang Bernyali Mengajar Anak-anak di Pulau Terluar

Cerita Guru Hebat, Mereka yang Bernyali Mengajar Anak-anak di Pulau Terluar

Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Sabtu, 13 Feb 2016 11:32 WIB
Foto: Aditya Fajar/detikcom
Ambon - Jangan bayangkan sekolah bertaraf internasional dengan ruangan AC dan kelas yang nyaman. Ini adalah sekolah terluar, di mana fasilitas amat sangat seadanya. Dan guru-guru yang mengajar di sana berbagi ilmu adalah mereka yang memiliki nyali.

Detikcom berkesempatan menyambangi pulau-pulau terluar bersama KRI dr. Soeharso dalam misi Bakti Sosial Pelayanan Kesehatan di kepulauan Maluku Barat Daya, pada Minggu (7/2).

Di kapal, ikut serta beberapa tenaga pengajar yang memang mendedikasikan diri untuk anak-anak Indonesia di pulau terluar.

"Sebenarnya kita senang karena anak-anaknya senang belajar dan bersemangat. Namun kadang kami juga suka sedih dan ironi sendiri saat mereka akan belajar di kelas, buku materi pelajaran dan alat tulis untuk mereka belajar pun kurang," ujar Yuli tenaga pengajar dari program SM3T 'Sarjana Mendidik Daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal', di Pulau Lakor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuli dan beberapa teman lainnya yang berasal dari Universitas Negeri Surabaya sudah tinggal dan mengajar di beberapa pulau lainnya yang tersebar di kepulauan Lakor, Leti, Moa, Maluku Barat Daya sejak Agustus tahun 2015.

"Dapatnya di Pulau Lakor, teman-teman yang lainnya ada tersebar. Kita mengajar dari Paud sampai SMA, kebetulan yang saya ajar SMA Negeri 1 Lakor," sambung Yuli.

Dalam keterbatasan yang dihadapi, masih terbesit sebuah harapan besar bahwa para murid di pulau-pulau terluar Indonesia bisa lulus Ujian Nasional (UN) yang akan dilakukan tak lama lagi.

"Sebentar lagi kan sudah mau UN. Buku dan materi soal UN kurang, bahkan tidak ada dari kurikulum sebelumnya. Bayangkan dalam 1 kelas hanya ada 6 siswa dan buku materinya hanya 3 buku, salah satunya sudah sobek malah," papar Olif teman Yuli yang juga tenaga pengajar dari SMD3T.

"Tapi kami masih berharap mereka mampu melewati Ujian Nasional dengan baik. Mudah-mudahan Menteri Pendidikan memberi perhatiannya ke murid-murid yang ada di pulau-pulau terluar Indonesia, karena kalau dengan materi ujian dan kurikulum yang sama dengan pulau-pulau besar lainnya tentu mereka tidak akan bisa melewatinya," pungkas Olif dan Yuli. (dra/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads